Sabtu 05 Jun 2021 14:00 WIB

Hari Lingkungan Hidup, Warga Bogor Bersihkan Sungai Ciliwung

Kegiatan ini salah satu upaya memulihkan ekosistem sungai Ciliwung

Rep: shabrina zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor membersihkan sampah dari Sungai Ciliwung di dekat Bendung Katulampa, Sabtu (5/6).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor membersihkan sampah dari Sungai Ciliwung di dekat Bendung Katulampa, Sabtu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) bersama warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor melakukan kegiatan Mulung Sampah Ciliwung, Sabtu (5/6). Kegiatan ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Ciliwung yang mengalir di 12 RW Kelurahan Sindangrasa.

Anggota KPC yang juga koordinator Satgas Ciliwung, Suparno Jumar menjelaskan, kegiatan membersihkan Sungai Ciliwung dari sampah ini merupakan salah satu upaya pemulihan ekosistem Sungai Ciliwung.

“Jadi kalau hari ini temanya adalah restorasi ekosistem atau pemulihan ekosistem. Ini adalah salah satu cara untuk kemudian kita memulihkan ekosistem, khususnya di Sungai Ciliwung yang masih perlu perhatian besar dari semua stakeholder. Termasuk masyarakat yang ada di dalamnya,” kata Suparno kepada Republika, Sabtu (5/6).

Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik Sungai Ciliwung, salah satunya di dekat Bendungan Katulampa. Pantauan Republika di lokasi, sebagian besar sampah yang tersangkut di batu-batu sungai merupakan sampah plastik dan sampah kain. Sehingga, warga harus bersusah payah menarik sampah tersebut dari bebatuan dan memasukannya ke dalam karung.

Lebih lanjut, Suparno mengatakan, kegiatan bersih-bersih sungai ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan KPC setiap Sabtu pagi. Kebetulan hari ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Jadi ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan KPC setiap Sabtu pagi. Kebetulan hari ini adalah hari Sabtu bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang kita tahu diperingati setiap tanggal 5 Juni,” ujar Suparno.

Sementara itu, Lurah Sindangrasa, Dede Sugandi mengatakan, dari 12 RW yang ada di Sindangrasa, kegiatan bersih-bersih sungai ini dibagi menjadi empat titik lokasi. Dimana, 12 RW dari Kelurahan Sindangrasa dilintasi di Sungai Ciliwung. Tak hanya itu, kelurahan ini merupakan bagian hulu Kota Bogor yang berbatasan dengan Desa Pandanaari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

“Jadi dari hulu sampai dengan RW 06 di Perumahan Unitex ada empat spot. Kurang lebih persertanya dari satu titik itu rata-rata 25 orang, jadi di empat spot ada 100 orang. Itu pun Alhamdulillah swadaya masyarakat semuanya,” kata Dede.

Setelah mengumpulkan sekitar 57 karung sampah yang, Dede mengatakan, setelah itu sampah dibawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kelurahan Sindangsari. Kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Galuga pada esok hari.

Di samping itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Baik ke saluran air, parit, maupun selokan, apalagi yang bermuara ke Sungai Ciliwung. “Supaya bisa terpelihara dari masing-masing rumah tangga itu sendiri untuk membantu pelestarian alam dan ekosistem yang ada di dalamnya,” tuturnya.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin turut turun ke lokasi untuk membersihkan sungai di titik dekat Bendung Katulampa. Selama sekitar tiga jam memebrsihkan sungai, di titik tersebut dihasilkan 15 karung sampah.

Jenal menilai, kegiatan membersihkan sungai ini merupakan hal yang positif. Hanya saja, dia melihat permasalahan sampah tidak bisa selesai hanya pada kegiatan seremonial yang tidak berkelanjutan.

“Artinya penyelesaian sampah baik di Ciliwung, atau yang berserakan di daratan itu kembali kepada pola dan kesadaran masyarakat. Kalau saya lihat sampah tadi ini baru tiga jam sudah ada 15 karung, berarti ini kan dampaknya bisa menjadi negatif. Ketika tidak dikelola dan diselesaikan drngan baik bisa berakibat banjir penyumbatan saluran air,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement