Sabtu 05 Jun 2021 21:10 WIB

Penyebaran Covid-19 di AS Mulai Mereda Usai Vaksinasi

New England berhasil menekan angka infeksi dan kematian akibat Covid.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Produk Vaksin Covid-19 Phzer dan Moderna dari Amerika Serikat
Foto: VOA
Produk Vaksin Covid-19 Phzer dan Moderna dari Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Petugas kesehatan Brigham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat (AS) tidak menemukan satu pun kasus virus Corona selama beberapa hari. Fasilitas kesehatan lain di New England pun mengalami hal sama.

"Satu setengah tahun terakhir seperti melewati tornado atau sesuatu yang mengerikan," kata perawat UGD Boston Medical Center bernama Kerry LaBarbera.

Baca Juga

New England dapat berhasil menekan angka infeksi dan kematian dengan memperluas kelayakan vaksin dan alih-alih lebih berkonsentrasi untuk menjangkau kelompok orang yang rentan. Para pemimpin wilayah itu sebagian besar juga menerima rekomendasi dari pakar kesehatan masyarakat atas prioritas ekonomi selama pandemi.

Padahal, bagian wilayah itu termasuk yang paling terpukul pada hari-hari awal wabah juga memainkan peran penting. "Kami benar-benar melewatinya di saat-saat awal itu. Itu meninggalkan jejak besar pada populasi secara umum," ujar kepala departemen epidemiologi di Yale School of Public Health di New Haven, Connecticut, Dr. Albert Ko.

Massachusetts dan seluruh New England menjadi wilayah yang jumlah infeksi Covid-19, rawat inap, dan kematian di wilayah tersebut terus menurun. Kondisi ini karena lebih dari 60 persen penduduk di enam negara bagian telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Negara bagian Deep South Alabama, Louisiana, dan Mississippi, merupakan perbandingan, adalah yang paling sedikit divaksinasi dengan sekitar 35 persen. Kondisi itu membuat kasus baru terhadap populasi umumnya berjalan lebih tinggi daripada di sebagian besar New England. Secara nasional, sekitar 50 persen warga AS telah menerima setidaknya satu suntikan.

Seluruh AS, kasus virus Corona baru rata-rata turun menjadi sekitar 15 ribu per hari, sementara kematian telah turut menjadi sekitar 430 per hari. Jumlah itu tidak terlihat sejak akhir Maret 2020 pada selama tahap awal krisis. Jumlah korban tewas AS secara keseluruhan hanya kurang dari 600.000.

Pejabat kesehatan Massachusetts minggu lalu menetapkan, bahwa tidak ada kota di negara bagian yang berisiko tinggi untuk penyebaran Covid-19 untuk pertama kalinya sejak mulai mengeluarkan penilaian mingguan Agustus lalu. Sedangkan Rhode Island, rawat inap akibat virus Corona telah mencapai level terendah dalam sekitar delapan bulan.

New Hampshire rata-rata mengalami kematian seminggu setelah mencapai puncaknya sekitar 12 hari selama gelombang musim dingin virus. Vermont sebagai negara bagian yang paling banyak divaksinasi di AS dengan lebih dari 70 persen, bertahan lebih dari dua minggu tanpa satu pun kematian akibat virus korona yang dilaporkan.

“Ini adalah perubahan yang luar biasa dalam waktu yang singkat,” kata  dokter penyakit menular di University of Vermont Medical Center di Burlington, Dr. Tim Lahey.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement