Ahad 06 Jun 2021 21:19 WIB

Ini Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban

Pembangunan paket satu saat ini mencapai 99,8 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-1 sudah lebih dari 90 persen.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-1 sudah lebih dari 90 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, program pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat telah berjalan dengan baik. Saat ini progres pembangunn Pelabuhan Patimban Fase 1-1 yang terdiri dari paket satu hingga empat terus berjalan. 

"Kami ingin pelabuhan Patimban dapat memberikan kebanggaan dan memberi manfaat maksimal bagi perekonomian nasional," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (6/6). 

Baca Juga

Pembangunan paket satu saat ini mencapai 99,8 persen. Budi mengatakan, pembangunan tersebut terdiri atas dermaga peti kemas 420 meter berkapasitas 250 ribu TEUs, dermaga kendaraan 300 meter berkapasitas 218.000 CBU, area reklamasi 60 hektare, dan area kolam pelabuhan.

"Kemudian, paket dua yang terdiri atas pengerjaan breakwater, seawall, dan pengerukan alur pelayaran saat ini progresnya telah mencapai 91,4 persen," tutur Budi. 

Sementara itu, untuk pengerjaan jembatan penghubung yang masuk dalam paket tiga saat ini progresnya mencapai 69,2 persen. Budi menargetkan, pengerjaan paket telah selesai pada akhir 2021.

Untuk paket empat, pekerjaan access road sudah selesai 100 persen. "Namun masih ada sedikit kekurangan pada sisi ramp on/ramp off menuju pelabuhan yang akan segera diselesaikan," ujar Budi. 

Selanjutnya, untuk pembangunan Fase 1-2 yang terdiri atas paket lima dan enam berupa pembangunan car terminal, gedung perkantoran, terminal kontainer. Budi  menargetkan selesai paling lambat pada 2023.

Budi meminta semua pihak agar berupaya maksimal sehingga kapal-kapal dapat segera beroperasi di Pelabuhan Patimban. Mulai dari kapal Tol Laut, kapal ASDP, dan kapal Pelni untuk mengangkut barang maupun penumpang.

"Untuk kapal tol laut, direncanakan kapal tol laut dengan tujuan ke sejumlah daerah seperti Belawan, Medan, dan Pulau Natuna juga akan singgah di Pelabuhan Patimban," kata Budi menjelaskan.

Sedangkan untuk kapal ASDP, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub akan berkoordinasi dengan Gaikindo dan beberapa merek mobil terkemuka agar mengupayakan potensi pengiriman kendaraan. Budi mengatakn, untuk pengiriman kendaraan dengan kapal rute Panjang, Pontianak, dan Makassar, akan dilayani dua kapal ASDP, dengan target empat trip dalam sebulan. 

Sementara, untuk kapal penumpang, Kemenhub meminta Pelni untuk membuka rute dari dan ke Pelabuhan Patimban. Seperti misalnya dari Surabaya yang menuju Tanjung Priok singgah di Pelabuhan Patimban minimal empat kapal.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement