Senin 07 Jun 2021 00:35 WIB

15 Menit Membaca dalam Sehari Bantu Sehatkan Otak

Membaca yang dilakukan secara konsisten bisa bantu menyehatkan otak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Membaca yang dilakukan secara konsisten bisa bantu menyehatkan otak.
Foto: pixabay
Membaca yang dilakukan secara konsisten bisa bantu menyehatkan otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengoptimalkan kesehatan otak bukanlah usaha yang bisa dilakukan satu kali saja. Seperti yang dikatakan banyak ahli, diperlukan intervensi setiap hari dan pendekatan holistik seimbang agar otak tetap tajam selama bertahun-tahun. 

Ahli saraf dan penulis “Biohack Your Brain”, Kristen Willeumier, PhD, mengatakan, perubahan gaya hidup yang sangat sederhana, jika dilakukan secara konsisten, akan mendukung kesehatan otak seumur hidup. Dalam podcast mindbodygreen, dikutip Ahad (6/6), salah satu perubahan sederhana itu seperti membiarkan diri tenggelam dalam buku setidaknya selama 15 menit per hari.

Baca Juga

Willeumier menjelaskan bagaimana hal itu dapat memperbaiki otak. "Hal No. 1 yang menurut saya perlu dilakukan lebih banyak orang adalah membaca bentuk panjang, 15 hingga 30 menit mengambil buku apa pun," kata Willeumier. 

Menurut para ahli saraf, membaca adalah seni yang telah lama hilang. Tentu saja, orang mungkin membaca teks, keterangan media sosial, artikel singkat, tetapi ini sering kali merupakan pengalaman yang berumur pendek.

Sebaliknya, Willeumier menyarankan untuk membuka buku dan tenggelam dalam halaman, untuk benar-benar membiasakan diri dengan karakter dan, belajar sesuatu yang baru. Ketika otak belajar, maka membentuk peta kognitif.

“Jadi semakin banyak membaca yang Anda lakukan seiring bertambahnya usia, otak Anda akan tetap tajam,” jelasnya.

Penting untuk menjadikan membaca dalam durasi panjang sebagai kebiasaan dan latihan harian untuk kesehatan otak yang lebih baik, setidaknya selama 15 menit. Satu studi menemukan bahwa membaca novel dikaitkan dengan konektivitas jangka pendek dan jangka panjang di otak yang lain menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam kegiatan yang merangsang mental seperti membaca mengalami penurunan kognitif yang lebih lambat di kemudian hari.

Pada skala yang lebih luas, penelitian juga menemukan bahwa mempelajari hal-hal baru seperti, katakanlah, dari bacaan yang menarik, dapat meningkatkan fungsi memori di masa dewasa yang lebih tua. Willeumier mengatakan, seseorang bahkan dapat meningkatkan pelatihan otak dengan "membaca cepat", atau mempelajari cara memindai halaman lebih cepat. Namun, orang harus tetap berpegang pada stempel waktu 15 menit atau lebih.

Willeumier menambahkan, membaca jangka panjang yang signifikan setiap hari bisa meningkatkan kesehatan otak. Temukan buku yang diminati karena kemungkinan akan membuat tenggelam dan meningkatkan fokus yang juga memiliki beberapa manfaat kesehatan otak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement