REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi tren meningkatnya elektabilitas partainya dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut dia, tren elektabilitas tersebut menegaskan kalau rakyat sekarang membutuhkan pemimpin dan parpol yang melakukan kerja-kerja nyata di tengah masyarakat.
Dia menilai, rakyat juga mengetahui mana pemimpin yang benar-benar melakukan kerja serius membantu rakyat yang sedang susah karena pandemi dan krisis ekonomi saat ini. "Mana yang benar-benar memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat. Ketum AHY bersama pengurus dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia telah menunjukkan itu selama setahun terakhir," kata Herzaky dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (6/6).
Hal itu dikatakannya terkait Survei CISA yang menempatkan AHY pada urutan kedua (15,51 persen) di bawah Anies Baswedan dan Demokrat (13,22 persen) di bawah PDIP. Sementara itu dalam survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitas Demokrat naik signifikan di urutan keempat (8,4 persen) dan AHY di posisi keempat (5,6 persen) di bawah Prabowo, Ganjar dan Anies.
Herzaky menilai rakyat sudah bosan dengan pemimpin yang memiliki tanggung jawab besar sebagai pejabat publik, tapi malah sibuk di media sosial. "Punya jabatan mentereng, bukannya membantu rakyat, malah bantuan buat rakyat dikorupsi. Luncurkan program ini itu, tapi tidak ada yang jalan di lapangan," ujarnya.
Dia mengklaim AHY dan Demokrat telah membantu rakyat selama setahun ini, misalnya membantu rakyat dengan gerakan nasional lawan Covid-19. Langkah itu, menurut dia, termasuk gerakan nasional peduli dan berbagi, Demokrat telah mencatat lebih dari Rp250 miliar yang telah disumbangkan dan disalurkan para kader ke masyarakat sepanjang masa pandemi.
"Kedua, bantu rakyat dalam peningkatan ekonomi dan akses pendidikan, baik melalui intensifikasi lapangan kerja dengan gerakan nasional bina UMKM maupun gerakan nasional wifi gratis untuk pendidikan," katanya.
Karena itu, menurut dia, meskipun AHY dan Partai Demokrat belum memikirkan Pemilu Presiden (pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 tapi nama AHY dan Partai Demokrat terus melejit dalam beberapa survei. "Masyarakat yang melihat dan merasakan sendiri, manfaat kerja-kerja nyata Ketum AHY dan Partai Demokrat. Jadinya ketika ada survei, rakyat pun makin banyak yang menyebutkan nama Ketum AHY dan Partai Demokrat," katanya.
Namun, dia menilai Pemilu 2024 masih jauh dan banyak yang bisa terjadi dalam tiga tahun karena itu, kepercayaan dari rakyat yang terus meningkat kepada Ketum AHY dan Partai Demokrat saat ini, merupakan tanggung jawab besar yang dijaga.