REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kepala tim nasional Inggris Gareth Southgate mengaku kesal setelah insiden kegagalan Jordan Henderson mengonversi tendangan penalti dalam pertandingan melawan Rumania. Laga pemanasan terakhir Inggris jelang Euro 2020 di Stadion Riverside, Middlesbrough, Senin (7/6) dini hari WIB, berakhir dengan kemenangan 1-0.
Gol kemenangan Inggris berkat eksekusi penalti Marcus Rashford, tapi kemudian diwarnai kegagalan sepangan 12 pas Henderson. Kekesalan Southgate bukan pada kegagalan Henderson, tetapi karena kapten Liverpool itu tidak mengikuti urutan algojo penalti yang ditetapkan tim.
Setelah absen panjang karena cedera pangkal paha sejak Februari, Henderson masuk sebagai pemain pengganti pada awal babak kedua. Ketika Inggris memperoleh hadiah tendangan penalti kedua, Rashford dan James Ward-Prowse sudah keluar dari lapangan, sehingga Dominic Calvert-Lewin seharusnya jadi algojo berikutnya pilihan Southgate. Namun, Henderson malah merebut tugas itu dan malah mendapati eksekusi penaltinya dimentahkan oleh kiper Florin Nita.
"Kami menempatkan Marcus Rashford sebagai algojo utama, kemudian James Ward-Prowse, tetapi keduanya sudah diganti," kata Southgate kepada ITV sebagaimana dilansir Reuters.
"Kami mengharapkan Dominic Calvert-Lewin untuk mengambil tendangan penalti dan saya berharap Hendo memberikan kesempatan itu. Kami akan berlaku lebih tegas berikutnya," ujarnya menambahkan.
Henderson sendiri mengaku cukup percaya diri mengambil tendangan penalti itu dan merasa ingin menandai laga kembalinya dengan sebuah gol.
"Saya percaya diri tapi kiper melakukan penyelamatan bagus. Bukan eksekusi penalti bagus, tapi saya tidak mau terlalu menghiraukan itu," katanya kepada BBC. "Tentu akan menyenangkan bisa menandai laga kembali dengan sebuah gol," ujar Henderson melengkapi.