Selasa 08 Jun 2021 16:57 WIB

Kanada Kutuk Serangan Islamofobia terhadap Komunitas Muslim

Keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, menjadi korban insiden tabrak lari.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengutuk serangan Islamofobia di London, Ontario, Ahad Malam. “Kepada komunitas Muslim di London dan Muslim di seluruh negeri, ketahuilah kami mendukung Anda. Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami,” kata Trudeau dalam akun twitter-nya.

Keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, menjadi korban insiden tabrak lari. Tiga orang dewasa dan satu remaja tewas. Hanya satu anak laki-laki berusia sembilan tahun mengalami luka parah dan berada di rumah sakit. Kepolisian menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan rasial yang direncanakan terhadap keluarga Muslim.

Baca Juga

Sementara para pemimpin federal lainnya menyampaikan belasungkawa kepada komunitas Muslim Kanada. Pemimpin Partai Konservatif, Erin O’Toole mengutuk serangan tersebut.

“Jenis kebencian keji dan ekstrem ini harus dikutuk. Tindakan teror Islamofobia seperti ini tidak memiliki tempat di Kanada,” kata O'Toole di Twitter.

Sebelumnya, anggota parlemen Kanada mengutuk serangan Islamofobia yang terjadi pada tahun 2017. Kecaman yang meluas dan identifikasi Islamofobia sebagai faktor pendorong muncul lebih dari empat tahun setelah Majelis Rendah mengeluarkan undang-undang kontroversial yang berusaha mengidentifikasi dan membasmi kebencian terhadap Muslim.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement