REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Jawa Barat mendorong terbentuknya Bank Sampah di tingkat kelurahan. Langkah ini untuk mengatasi masalah persampahan agar tercipta lingkungan yang sehat dan bersih.
"Kami terus mendorong terbentuknya Bank Sampah (BS) di tingkat kelurahan. Berdasarkan data terakhir jumlah BS mencapai 319 kelompok yang tersebar di 63 kelurahan," kata Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati di Depok, Rabu (9/6).
Ia mengatakan jumlah Bank Sampah ini masih fluktuatif, karena ada BS yang baru terbentuk dan tidak daftar, ada juga yang sudah pasif. Namun, kami terus berusaha menambah jumlah BS di Kota Depok.
Selain itu, Ety mengatakan, DLHK Depok mendorong terbentuknya Unit Pengolahan Sampah (UPS) di setiap kelurahan. Saat ini, sudah ada 30 UPS organik dan akan terus dioptimalkan.
"Yang baru saja dioperasionalkan adalah pengolahan sampah setempat menjadi bahan bakar atau palet pengganti kayu bakar. Mudah-mudahan upaya ini bisa mengurangi produksi sampah dari masyarakat yang masuk ke TPA Cipayung," jelasnya.
Ety juga menjelaskan saat ini DLHK Depok telah melakukan beberapa langkah. Salah satunya melalui pemilahan sampah. "Pemerintah Kota (Pemkot) berhasil melakukan pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebanyak 30 persen. Hal ini karena sebagian masyarakat sudah melakukan pemilahan sampah," ujarnya.