REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Abu Dhabi berencana menginvestasikan dana sebesar 6 miliar dolar AS atau setara Rp 85,8 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS) ke industri budaya dan kreatif selama lima tahun ke depan. Financial Times melaporkan, hal itu seiring diversifikasi syekh yang kaya energi dari minyak.
Investasi tersebut akan digunakan membangun museum. Sekaligus membangun berbagai sektor mulai dari media, game, dan musik, hingga warisan budaya.
Abu Dhabi telah berkomitmen sebanyak 2,3 miliar dolar AS ke berbagai proyek pada sektor tersebut. Pekerjaan persiapan untuk Guggenheim Abu Dhabi pun telah diberikan.
Dilansir Bloomberg, Rabu (9/6), Ketua Departemen Budaya dan Pariwisata emirat Mohamed Al Mubarak mengatakan, kontrak utama untuk museum diharapkan bisa segera. Sebelumnya, Indonesia dan Abu Dhabi juga telah bekerja sama dalam hal investasi.
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) membentuk konsorsium dengan anak perusahaan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yaitu Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dan APG Asset Management (APG). Kerja sama itu bertujuan membangun platform investasi pertama yang berfokus pada infrastruktur di Indonesia.