REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Studi mengungkapkan warga Amerika Serikat (AS) termasuk remaja dan orang dewasa banyak yang tidak mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal ini membuat mereka tidak terlindungi dari penyakit lain.
Dilansir di laman USA Today, Kamis (10/6), studi GlaxoSmithKline (GSK) dan dilakukan oleh Avalere Health menganalisis klaim vaksin dari Januari hingga November 2020 dan membandingkannya dengan jangka waktu yang sama pada 2019. Ditemukan remaja dan orang dewasa telah melewatkan lebih dari 26 juta dosis vaksin yang direkomendasikan pada 2020, yang mencakup 8,8 juta vaksin remaja yang terlewat dan 17,2 juta dosis vaksin dewasa.
"Jutaan orang telah divaksinasi untuk melindungi dari Covid-19, tetapi banyak yang kehilangan perlindungan terhadap penyakit lain. Ketika kehidupan kembali normal, kami harus memprioritaskan membuat individu terjebak pada vaksin yang mereka lewatkan," kata Wakil Presiden dan Direktur Urusan Ilmiah dan Kesehatan Masyarakat di GSK Vaccines, Leonard Friedland.
Dia menjelaskan klaim vaksin hingga 35 persen lebih rendah untuk remaja pada 2020 dibandingkan dengan 2019. Klaim tersebut untuk orang dewasa hingga 40 persen lebih rendah. Terlepas dari peringatan kesehatan masyarakat tentang kemungkinan twindemic, sebuah skenario di mana rumah sakit dapat dikuasai oleh infeksi virus corona dan influenza, tingkat vaksinasi flu secara keseluruhan menurun pada 2020.
"Klaim vaksinasi flu dari Agustus hingga September 2020 melebihi bulan yang sama pada 2019. Lonjakan itu mendatar pada Oktober, membuat total klaim dari September hingga November 2020 naik hingga 35 persen lebih rendah dibandingkan dengan 2019," kata dia.
Studi GSK adalah salah satu laporan pertama yang melacak vaksinasi orang dewasa yang terlewat tahun lalu. Sebuah studi pada November 2020 oleh Blue Cross Blue Shield Association memperkirakan 9 juta dosis vaksinasi anak mungkin terlewatkan pada akhir 2020 karena pandemi Covid-19.