REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kasus Covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Pengendalian pandemi pun semakin memburuk, terlihat dari bertambahnya jumlah daerah dengan risiko penularan tinggi (zona merah) dan risiko penularan sedang (zona oranye).
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, jumlah daerah zona merah naik menjadi 17 kabupaten/kota pada pekan ini, dari 13 kabupaten/kota pada pekan lalu. Kenaikan juga terjadi pada daerah zona oranye, yakni menjadi 331 kabupaten/kota pada pekan ini dari 322 kabupaten/kota pekan lalu.
"Untuk itu saya ingatkan bagi daerah yang pada pekan ini mengalami perkembangan kurang baik dalam pengendalian covid19, yang dibuktikan dari status zonasi yang memburuk untuk segera melakukan evaluasi baik kasus positif, kesembuhan, kematian, testing, atau pelayanan pasien," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Jumat (11/6).
Total, ada 12 kabupaten/kota yang melompat statusnya dari zona oranye ke zona merah pada pekan ini. Keduabelas daerah itu adalah Banda Aceh di Aceh, Medan di Sumatra Utara, Limapuluhkota dan Dharmasraya di Sumatra Barat, Siak dan Kuantan Singingi di Riau, Tebo di Jambi, Karimun di Kepri, Ciamis dan Bandung Barat di Jawa Barat, Tegal di Jawa Tengah, serta Kota Bima di NTT.
Selain itu, satgas juga menyoroti ada 10 kabupaten/kota yang meski masih masuk di zona oranye, tapi skornya sudah mendekati zona merah. Jika tidak ada pengendalian yang efektif, Wiku mengatakan, maka bukan tidak mungkin pekan depan daerah-daerah tersebut pindah status jadi zona merah.
Kesepuluh daerah yang nyaris masuk zona merah pada pekan ini, antara lain Pati, Brebes, Semarang di Jawa Tengah; Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru di Riau; Muara Enim di Sumatra Selatan; Tanah Datar di Sumatra Barat; Dairi di Sumatra Utara; Bintan di Kepri; serta Sumba Tengah di NTT.
"Sudah saya sampaikan pada konpers yang lalu bahwa beberapa daerah ini mengalami kenaikan kasus dan keterisian tempat tidur pada 3 pekan pasca Lebaran. Hal ini sebabkan daerah ini memburuk zona risikonya. Saya ajak pemda untuk aktif mencari tahu status zonasi mingguannya," kata Wiku.
Wiku meminta pemerintah kabupaten/kota agar lebih meningkatkan kewaspadaan dalam pengendalian Covid-19. Termasuk dengan melakukan evaluasi penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan selama ini.
"Saya minta pemprov mulai pikirkan strategi untuk perbaiki perkembangan kasus di wilayah masing-masing dan siapkan rencana antisipatif khususnya bagi daerah yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota yang alami kenaikan kasus," kata Wiku.