REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan Jalan Tol ruas Semarang-Demak Seksi II. Hanya saja, pembangunan Tol Semarang-Demak saat ini masih mengalami kendala, terutama status tanah warga yang tenggelam air laut.
Hal itu terjadi di area tol Semarang I, yang berada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sehingga, Proyek Strategis Nasional (PSN) tol sekaligus penahan abrasi laut ini tidak dapat berjalan maksimal.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, harus ada ketegasan agar masyarakat nantinya tidak dirugikan atas pembangunan proyek strategis nasional tersebut. Sebab, bila tanah warga tenggelam air laut, warga tidak bisa mendapat ganti rugi karena musnah akibat kondisi alam.
"Siapa yang berwenang, agar rakyat tidak dirugikan. Karena kalau dinyatakan tanah musnah, rakyat tidak dapat ganti rugi," ungkap Ganjar yang mendampingi Presiden saat meninjau jalan tol Semarang-Demak Seksi II pada Jumat (11/6).
Jalan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut pesisir Kota Semarang akan memiliki panjang 26,70 kilometer dan terbagi menjadi dua seksi. Seksi I ruas Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 kilometer dan Seksi II Sayung -Demak sepanjang 16,31 kilometer.