Senin 14 Jun 2021 05:38 WIB

Anies: Saat Ini BOR di DKI Capai 75 Persen

Lonjakan Covid-19 di Bali imbas libur lebaran.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada media usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Micro TA 2021 di Jakarta, Ahad (13/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, apel kesiapan tersebut dilakukan terkait dengan adanya penambahan kasus COVID-19 di Jakarta yang tinggi dalam satu pekan terakhir yaitu dari 11.500 pada 6 Juni lalu menjadi 17.400 per Minggu (13/6/2021).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada media usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Micro TA 2021 di Jakarta, Ahad (13/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, apel kesiapan tersebut dilakukan terkait dengan adanya penambahan kasus COVID-19 di Jakarta yang tinggi dalam satu pekan terakhir yaitu dari 11.500 pada 6 Juni lalu menjadi 17.400 per Minggu (13/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Ibu Kota mengalami lonjakan sebesar 30 persen dibandingkan pekan lalu, 5 Juni 2021. Anies menyebut, saat ini tempat tidur yang digunakan mencapai 75 persen dari total kapasitas yang tersedia.

"Keterisian tempat tidur juga meningkat dari 45 persen pada 5 Juni, jadi 75 persen hari ini," kata Anies di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Ahad (13/6).

Selain itu, sambung dia, kasus aktif Covid-19 juga meningkat drastis dalam sepekan terakhir. Dia mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, pada 6 Juni 2021 angka kasus aktif Covid-19 sebesar 11.500 kasus. Kemudian, dalam sepekan bertambah sebanyak 50 persen.

"Data menunjukkan bahwa di dalam satu minggu terakhir, kasus aktif di Jakarta tanggal 6 Juni 11.500, dan hari ini menjadi 17.400. Dalam waktu satu minggu mengalami pertambahan 50 persen," ungkap dia.

Anies menilai, kondisi ini merupakan dampak dari libur Lebaran pada Mei 2021 lalu. "Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus covid setelah musim libur Lebaran bulan lalu. Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini, bukan hanya di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia," ucapnya.

Meski kasus Covid-19 di DKI Jakarta melonjak, Anies menuturkan, tingkat kematian akibat virus corona relatif stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan. Ia menilai, hal ini terjadi lantaran program vaksinasi sangat membantu dalam menurunkan risiko kematian.  

"Mengapa angka kematian relatif stabil, salah satunya orang tua yang sudah vaksinasi di Jakarta mencapai angka 65 persen. Tenaga kesehatan, petugas publik, dan petugas-petugas swasta, kalau yang di pemerintah sudah 100 persen (divaksin). Itu sangat membantu menurunkan risiko penularan, perawatan dan kematian," jelasnya.

Dia menambahkan, per 13 Juni 2021, jumlah penerima vaksin Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 2,87 juta orang. Anies menyampaikan, Pemprov DKI menargetkan 3 juta orang pada akhir bulan ini.  "Vaksinasi di Jakarta, di akhir Juni ini ditargetkan 3 juta vaksinasi. Per hari ini sudah tercapai 2,87 juta," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement