Senin 14 Jun 2021 13:04 WIB

PBNU: Kiai Nawawi Mata Air Keteladanan

Kiai Nawawi meninggal dunia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
KH A Nawawi Abdul Djalil
Foto: Dok Istimewa
KH A Nawawi Abdul Djalil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menyatakan bahwa keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) merasa sangat kehilangan KH Nawawi Abdul Jalil, sosok kiai yang telah berperan besar bagi NU.

Menurut dia, keluarga besar NU menyampaikan duka yang mendalam dan berbela sungkawa atas bepulangnya kiai karismatik Jawa Timur tersebut. Dia pun berdoa agar Kiai Nawawi ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah.

Baca Juga

“Bangsa Indonesia secara umum, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama secara khsusus merasa sangat kehilangan atas berpulangnya sosok yang memiliki peran besar bagi Nahdlatul Ulama ini,” ujar Helmy dalam keterangna tertulis yang diterima Republika, Senin (14/6).

Seperti diketahui, Kiai Nawawi Abdul Jalil wafat pada Ahad (13/6) kemarin sekitar pukul 16.40 WIB. Ia merupakan salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Menurut Helmy, Kiai Nawawi merupakan mata air keteladanan, dan telah mendidikasikan pikiran dan tenaganya untuk berkhidmah serta mengabdi memperjuangkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) melalui NU.

“KH Nawawi Abdul Jalil merupakan sosok alim, mata air keteladanan yang menjadi salah satu rujukan penting dalam momen-momen krusial menyangkut keorganisasian dan kebangsaan,” ucap Helmy.

Selain itu, menurut Helmy, Kiai Nawawi juga merupakan sosok pendidik sejati. Dari tangan Kiai Nawawi, kata dia, telah lahir banyak santri yang memiliki pemikiran brilian, termasuk salah satunya dengan menginisiasi BMT yang hingga kini menjadi role model pengembangan ekonomi pesantren di NU, bahkan di Indonesia.

“Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum,” kata Helmy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement