REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibunda Markis Kido mengomentari kematian puteranya. Sang bunda mengatakan kalau Kido telah berikrar untuk hidup dan mati di lapangan.
"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat," kata ibunda Kido, Zul Asteria, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (14/6) malam.
"Saya kira tadi hanya stroke karena dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil," lanjutnya.
Seperti diketahui Markis Kido dikabarkan meninggal dunia pada Senin (14/6) malam. Kido yang akrab disapa Uda ini berpulang saat sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Markis Kido layak disebut legenda bulutangkis dengan segala prestasi yang ia sudah torehkan untuk Merah-Putih. Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri. Jenazah malam ini akan langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.