Selasa 15 Jun 2021 20:34 WIB

Kepatuhan Prokes Covid-19 di Semarang Turun

Tercatat 1.265 orang di Semarang terkonfirmasi positif hingga Selasa (15/6) sore.

Red: Qommarria Rostanti
Tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Semarang menurun (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Semarang menurun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Semarang menurun. Hal tersebut dinilainya menjadi salah satu penyebab naiknya angka Covid-19 di wilayah itu pada dua pekan terakhir.

"Dari survei kedisiplinan protokol kesehatan yang kami lakukan per pekan memang menurun. Banyak hal yang mulai diabaikan masyarakat," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Selasa (15/6).

Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya mengatasi peningkatan kasus Covid-19 tersebut. Dia mengatakkan, salah satunya dengan kembali memperketat aturan tentang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Hendi menilai perlu dibuat langkah kebijakan yang strategis, namun perekonomian harus tetap berjalan. Dia menjelaskan, masyarakat tetap bisa berkegiatan, namun tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Dia mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan lintas orang maupun barang antardaerah agar penyebaran tidak semakin masif. "Kalau tidak perlu, ya, jangan ke daerah zona merah dulu," ujar Hendi.

Berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Selasa (15/6) pukul 17.00 WIB tercatat 1.265 orang terkonfirmasi positif. Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat mencapai 3.261 orang.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.

(QS. Al-An'am ayat 93)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement