REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Semarang menurun. Hal tersebut dinilainya menjadi salah satu penyebab naiknya angka Covid-19 di wilayah itu pada dua pekan terakhir.
"Dari survei kedisiplinan protokol kesehatan yang kami lakukan per pekan memang menurun. Banyak hal yang mulai diabaikan masyarakat," kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Selasa (15/6).
Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya mengatasi peningkatan kasus Covid-19 tersebut. Dia mengatakkan, salah satunya dengan kembali memperketat aturan tentang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
Hendi menilai perlu dibuat langkah kebijakan yang strategis, namun perekonomian harus tetap berjalan. Dia menjelaskan, masyarakat tetap bisa berkegiatan, namun tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Dia mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan lintas orang maupun barang antardaerah agar penyebaran tidak semakin masif. "Kalau tidak perlu, ya, jangan ke daerah zona merah dulu," ujar Hendi.
Berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga Selasa (15/6) pukul 17.00 WIB tercatat 1.265 orang terkonfirmasi positif. Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat mencapai 3.261 orang.