Selasa 15 Jun 2021 20:48 WIB

Polri Telah Kantongi Identitas Penjual Data BPJS Kesehatan

Polri mengklaim telah mengantongi identitas penjual data BPJS Kesehatan

Rep: Ali Mansur/ Red: Esthi Maharani
Warga mengakses aplikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di perangkat telepon pintarnya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan saat ini BPJS Kesehatan masih menyelidiki dugaan ratusan juta data bocor milik peserta dengan investigasi dan penelusuran jejak digital, juga dilakukan mitigasi hal yang mengganggu keamanan data dalam layanan dan proses administrasi.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga mengakses aplikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di perangkat telepon pintarnya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021). Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan saat ini BPJS Kesehatan masih menyelidiki dugaan ratusan juta data bocor milik peserta dengan investigasi dan penelusuran jejak digital, juga dilakukan mitigasi hal yang mengganggu keamanan data dalam layanan dan proses administrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengklaim bahwa Bareskrim Polri telah mengantongi profil pelaku yang menjual data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RaidForums. Saat ini tinggal selangkah untuk penyidik menangkap terduga pelaku pembocoran data BPJS Kesehatan tersebut.

"Sejauh ini profil pelaku sudah didapatkan dan hanya tinggal dipelajari saja. Untuk lokasinya nanti dulu, akan dipastikan lagi," ujar Rusdi, Selasa (15/6)

Hanya saja, Rusdi enggan membeberkan identitas terduga pelaku pembocoran 279 juta data penduduk Indonesia itu. Mengingat hingga saat ini pihaknya belum melakukan penangkapan terhadap pelaku pembocoran tersebut. Hanya saja, pihaknya juga telah mendapatkan jejak digital terduga. Saat ini, pihaknya hanya tinggal menunggu waktu untuk menangkap pelaku.

"Cryptocurrency yang diduga milik pelaku juga telah kami periksa. Ke depan pasti bakal ada perkembangan baru, kita tunggu saja," ungkap Rusdi.

Dalam perkara ini, kata Rusdi, penyidik Bareskrim Polri telah menyita server milik BPJS Kesehatan. Server tersebut untuk dijadikan alat bukti sekaligus memperkuat penyidikan guna membongkar pelaku kebocoran ratusan juta data  penduduk Indonesia.

"Kita sudah mendapatkan izin dari Pengadilan untuk menyita server milik BPJS Kesehatan," tutur Rusdi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement