REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membuka langsung gelaran Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/6) siang. Simulasi ini akan berlangsung dua hari pada tanggal 16-17 Juni 2021.
Agung membuka acara dengan lantunan doa bagi legenda bulutangkis Indonesia Markis Kido yang meninggal dunia pada Senin (14/6) lalu.
"Dunia bulutangkis Indonesia baru saja kehilangan salah satu pebulutangkis terbaiknya, Markis Kido. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," buka Agung dalam sambutannya.
"Jadi hari ini kita semua berduka dan sebagai Ketua Umum PBSI saya mengajak semua untuk mendoakan beliau agar amal dan ibadahnya mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat mengikhlaskan dan sabar juga tegar," lanjut Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/6).
Agung lebih lanjut mengingatkan para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 nanti untuk meneladani perjuangan, kerja keras, dan semangat Kido untuk kembali merebut medali emas di pesta olahraga akbar tersebut.
Simulasi yang digelar ini menurut Agung adalah rangkaian persiapan panjang tim Indonesia menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Sebuah ungkapan bijak mengatakan main tanpa persiapan, turun tanpa kehormatan. Oleh karena ini, Olimpiade Tokyo yang merupakan ajang yang luar biasa juga membutuhkan persiapan yang luar biasa. Salah satunya dengan simulasi yang merupakan program bina prestasi," tutur Agung.
"Saat ini, tim Merah Putih juga sudah masuk dalam periode persiapan khusus, dimana fokus pada kematangan taktik dan strategi juga fisik." Tegas Agung.
"Tanggal 8-18 Juli tim Indonesia akan menjalani training camp di Kumamoto untuk penyesuaian terhadap cuaca dan lingkungan pertandingan sebelum masuk ke Tokyo. Kami berharap agar tim Merah Putih sehat dan siap bertanding. Dan mari tetap bersemangat untuk meraih kejayaan bulutangkis Indonesia. Bertanding untuk menang!" jelas Agung.