REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu menyampaikan, KKP berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kesadaran itu terutama terhadap pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal mereka melalui program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT). Haeru menyebut kegiatan bina manusia yang merupakan rangkaian dari Program PKPT bukan hanya sekedar memberikan pemahaman terhadap bencana dan dampaknya, namun juga memberikan ide-ide inovasi kepada masyarakat.
"Mereka diajak untuk mengolah limbah rumah tangga agar dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian alternatif sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim di wilayahnya," ujar Haeru dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/6).
Haeru mengungkapkan isu gender merupakan bagian penting dalam perubahan iklim. Menurutnya kesenjangan antar gender dirasakan masih cukup besar dalam pekerjaan, partisipasi kerja dan pendapatan atau upah di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sementara, saat laki-laki sebagai kepala keluarga tidak memiliki penghasilan maka seluruh keluarga merasakan dampaknya. Oleh karena itu, Haeru mendorong peran perempuan atau kaum emak-emak lebih sigap dalam menyikapi perubahan iklim sekaligus sebagai aktivis penggerak dalam rumah tangga.
Haeru mengatakan program PKPT sendiri telah dilakukan sejak 2012-2016 dan dilanjutkan kembali pada 2020 hingga saat ini. Program PKPT ini kurun waktu intervensi selama tiga tahun. "Lokasi yang menjadi sasaran dari program ini adalah wilayah yang rawan bencana dan rentan terhadap perubahan iklim, memiliki potensi ekonomi lokal unggulan, serta adanya degradasi lingkungan pesisir," kata Haeru.
Haeru mengatakan kegiatan bina manusia memberikan pelatihan keterampilan pengelolaan dan pemanfatan limbah rumah tangga, pemanfaatan lahan pekarangan dan estetika lingkungan dengan target para kaum perempuan. Hal ini untuk menjawab salah satu tujuan Program PKPT, yakni mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi secara lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.