Kamis 17 Jun 2021 11:55 WIB

Inggris Catat 9.000 Kasus Covid-19, Tertinggi Sejak Februari

Inggris telah melaporkan 4,5 juta kasus Covid-19 sejak awal pandemi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pasien dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). PM Boris Johnson menunda pengumuman pelonggaran kebijakan lockdown hingga empat pekan lagi karena kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tinggi.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pasien dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). PM Boris Johnson menunda pengumuman pelonggaran kebijakan lockdown hingga empat pekan lagi karena kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mencatat lebih dari 9.000 kasus Covid-19 dan menjadi total tertinggi sejak Februari pada Rabu (16/6). Padahal lebih dari 42 juta orang telah menerima vaksin dosis pertama dan lebih dari 30 juta dosis kedua.

Data pemerintah menunjukkan Inggris mencatat 9.055 infeksi baru, angka tertinggi sejak 25 Februari dengan 9.985 kasus dilaporkan. Angka terbaru itu menjadikan jumlah total kasus di negara itu sejak awal pandemi menjadi lebih dari 4,5 juta kasus Covid-19. Ada penambahan korban meninggal akibat Covid-19 berjumlah sembilan kematian menjadikan total kematian menjadi 127.926 jiwa.

Baca Juga

Laporan baru itu pun mendorong anggota parlemen memilih untuk memperpanjang pembatasan Covid-19 pada Rabu (16/6). Pembatasan berlanjut hingga 19 Juli setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan tanggal yang diusulkan sebelumnya 21 Juni harus ditunda sampai empat minggu karena meningkatnya kasus varian Delta. Setelah debat di House of Commons, anggota parlemen mendukung langkah tersebut dengan 461 suara berbanding 60.

Sementara itu, dikutip dari Anadolu Agency, Menteri Kesehatan Matt Hancock menegaskan bahwa vaksinasi untuk staf rumah perawatan akan diwajibkan. Pemerintah sedang melakukan hal yang sama untuk pekerja di Layanan Kesehatan Nasional. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement