Kamis 17 Jun 2021 16:33 WIB

Vaksinasi Sukses, Spanyol Siap Longgarkan Masker

Spanyol akan segera mencabut aturan pemakaian masker.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Spanyol akan segera mencabut aturan pemakaian masker.
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Spanyol akan segera mencabut aturan pemakaian masker.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, mengatakan, warga Spanyol akan dapat berhenti memakai masker di luar dalam waktu dekat. Namun, ia tidak memberikan tanggal pasti untuk pencabutan pembatasan sosial.

Masker wajib dipakai di jalan-jalan dan tempat-tempat umum sejak Mei 2020. Meskipun ada pengecualian untuk anak-anak di bawah usia enam tahun, orang yang berolahraga, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang membuat penggunaannya sulit atau berbahaya.

Baca Juga

"Kita akan segera dapat berhenti memakai masker di jalan," kata Sánchez, dilansir di The Guardian, Kamis (17/6).

Ia menjelaskan bahwa pelonggaran penggunaan masker bisa diterapkan karena kecepatan kemajuan program vaksinasi negara tersebut. "Dalam beberapa pekan, 50 persen dari populasi akan menerima setidaknya satu dosis," ujar Sánchez.

Sánchez menambahkan bahwa Spanyol berada di jalur untuk memenuhi target memvaksinasi 70 persen dari 47 juta penduduknya pada akhir musim panas. Hingga saat ini, otoritas kesehatan telah memberikan 33.632.590 dosis vaksin, dan 13.007.731 orang telah menerima kedua dosis tersebut.

Pada bulan April, pemerintah berusaha menjernihkan kebingungan tentang apakah orang perlu mengenakan masker di pantai. Pemerintah mengulangi jaminannya bahwa masker tidak perlu dipakai selama berolahraga, menambahkan bahwa mereka tidak akan wajib bagi mereka yang akan berenang di kolam renang, laut, sungai, waduk atau danau, selama jarak sosial dapat dipertahankan.

Sementara itu, masyarakat Prancis tidak lagi diharuskan memakai masker di luar ruangan mulai Kamis (17/6), meskipun mereka masih wajib menggunakan transportasi umum, di stadion olahraga dan tempat-tempat ramai lainnya. Jam malam akan berakhir pada hari Ahad.

Pembatasan, yang diperkenalkan pada akhir Oktober ini dilonggarkan karena situasi kesehatan di Prancis telah menunjukkan evolusi positif, dengan jumlah kasus per 100 ribu penduduk telah turun menjadi 40, terendah sejak musim panas lalu.  Jumlah pasien dalam perawatan intensif juga turun di bawah 2.000, dari 6.000 pada April.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement