Sabtu 19 Jun 2021 06:40 WIB

Alami Phantosmia Terkait Covid-19, Aroma Busuk Terus Tercium

Alami phantosmia, orang mencium aroma yang sebenarnya tidak ada.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kehilangan indra perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kehilangan indra perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehilangan indra penciuman merupakan salah satu keluhan yang cukup umum ditemukan pada pasien Covid-19. Sebagian besar pasien bisa mendapatkan kembali indra penciuman mereka.

 

Baca Juga

Namun, ada orang yang justru mengalami masalah penciuman lain yang semakin mengganggu. Salah satu di antaranya adalah gangguan penciuman bernama phantosmia, yakni kondisi yang membuat penderitanya mencium aroma yang sebenarnya tidak ada.

Ada cukup banyak pasien Covid-19 yang mengeluhkan masalah phantosmia ini di media sosial sejak beberapa waktu lalu. Sebagian dari mereka mengaku mencium aroma asap rokok ke mana pun mereka pergi. Ada pula yang selalu mencium aroma busuk secara konsisten.

photo
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19 - (Republika)

Selain phantosmia, ada pula pasien Covid-19 yang mengeluhkan masalah parosmia. Parosmia merupakan gangguan penciuman di mana aroma suatu objek terdistorsi.

Kondisi tersebut dapat membuat suatu objek yang memiliki aroma menyenangkan tercium sangat tidak enak. Sebagai contoh, aroma kopi tercium seperti aroma bensin atau aroma bawang tercium seperti aroma busuk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement