REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel akan mengirim lebih dari satu juta dosis vaksin Covid-19 yang mendekati tanggal kedaluwarsa ke Palestina di Tepi Barat. Sebagai gantinya, Palestina akan mengirimkan Israel vaksin baru pada akhir tahun 2021 ini.
Pengaturan ini akan memungkinkan Kementerian Kesehatan Palestina untuk mempercepat kampanye vaksinasi di negaranya. Israel, yang telah mencapai mayoritas vaksinasi penduduknya, akan mendapatkan ganti vaksin baru untuk suntikan booster di akhir tahun.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Baru Israel, Naftali Bennett, dilansir di Washington Post, Jumat (18/6). Langkah itu diambil menyusul kritik dari aktivis Palestina dan kelompok hak asasi manusia yang mengatakan Israel tidak berbuat cukup untuk membantu memerangi pandemi di Palestina.
Israel sebelumnya menyumbangkan beberapa ribu dosis vaksin untuk pekerja kesehatan Palestina di awal tahun. Israel juga telah menyuntik lebih dari 100 ribu pekerja Palestina yang memiliki izin untuk bekerja di negaranya. Namun, Perdana Menteri Israel pada saat itu, Benjamin Netanyahu menolak untuk membuat vaksin tersedia dalam skala yang lebih luas.
Saat ini, Israel mengatakan pihaknya akan berupaya menangani pandemi yang ada di Palestina. "Kami akan terus menemukan cara yang efektif untuk bekerja sama demi kepentingan orang-orang di kawasan itu," kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, dalam cuitan di Twitter miliknya.
Walaupun demikian, Israel tidak merinci lokasi pemberian vaksin ini di Palestina. Sementara perang 11 hari bulan lalu berpotensi menciptakan gelombang infeksi baru setelah ribuan warga Gaza terpaksa berlindung di sekolah-sekolah yang ramai dan pusat-pusat komunitas selama pemboman Israel.