REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel tiba di ibu kota Libya Tripoli pada Kamis (17/6) dalam kunjungan mendadak. Menurut sumber resmi Libya, Kamel bertemu dengan mitranya dari Libya, Hussein Al-Ayeb
Sumber itu menambahkan bahwa, kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan mendukung proses politik dan stabilitas di Libya. Sumber tersebut tidak memberikan rincian tentang berapa lama Kamel akan tinggal di Libya.
Pada April lalu, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly bersama 11 menterinya juga mengunjungi Tripoli. Tujuan kunjungan tersebut untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Pada 15 Maret, Libya membentuk otoritas transisi baru, yang terdiri dari pemerintah persatuan dan dewan presiden. Pemerintahan transisi ini akan memimpin Libya hingga pemilihan yang dijadwalkan pada 24 Desember.
Selama bertahun-tahun, Libya telah terperosok dalam perebutan kekuasaan antara faksi-faksi yang bertikai. Faksi tersebut yaitu Tentara Nasional Libya (LNA) yang memegang kendali wilayah timur Libya dan dipimpin oleh komandan Khalifa Haftar. Sementara wilayah barat dipimpin oleh Government National Accord (GNA) yang diakui secara internasional. Faksi ini terbentuk setelah penggulingan mendiang diktator Muammar Gadaffi pada 2011.