Ahad 20 Jun 2021 18:50 WIB

PMI Banten Ajak Pemda Optimalkan Stok Darah

Para penyintas Covid-19 diajak untuk melakukan donor plasma konvalesen.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah mengajak pemerintah daerah (Pemda) turun tangan mengatasi minimnya stok darah. Saat ini di tengah pandemi Covid-19, semua unit donor darah (UDD) PMI krisis stok darah, sementara permintaan terus meningkat.
Foto: istimewa
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah mengajak pemerintah daerah (Pemda) turun tangan mengatasi minimnya stok darah. Saat ini di tengah pandemi Covid-19, semua unit donor darah (UDD) PMI krisis stok darah, sementara permintaan terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah mengajak pemerintah daerah (Pemda) turun tangan mengatasi minimnya stok darah. Saat ini di tengah pandemi Covid-19, semua unit donor darah (UDD) PMI krisis stok darah, sementara permintaan terus meningkat.

"Kami minta seluruh pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten/kota bersama-sama mengatasi minimnya stok darah di UDD PMI. Kita harus turun tangan bersama," kata Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah melalui keterangan tertulis, Ahad (20/6).

Menurutnya, PMI merupakan organisasi yang diperintahkan Pemerintah untuk memberikan pelayanan transfusi darah. Namun dalam menjaga kestabilan stok darah, merupakan tugas bersama. Seperti TNI-Polri, Tatu berharap, kepala daerah juga mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk rutin donor darah.

Atas stok darah yang minim saat pandemi, PMI telah membuat kebijakan agar masyarakat yang membutuhkan darah, menyediakan pendonor. "Pemerintah daerah harus bisa terlibat juga dalam penanganan kekurangan stok darah, agar bisa bergerak cepat mengajak masyarakat untuk bisa mendonorkan darahnya. Ini harus menjadi perhatian khusus, agar ada peningkatan pendonor walaupun di tengah pandemi Covid-19," tegasnya.

Kamis (17/6) lalu, Tatu bersama pengurus PMI Banten meninjau UDD PMI Kota Tangerang. UDD terbesar di Banten ini telah meraih sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM RI. "Sistem pengolahan darah di UDD Kota Tangerang ini sudah sesuai standar. Tidak semudah yang kita bayangkan, semua melalui proses sterilisasi dan pengujian dengan teknologi, sehingga darah yang dihasilkan, benar-benar aman diterima oleh yang membutuhkan," ujarnya. 

Tatu juga mengajak para penyintas Covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen. "PMI Kota Tangerang juga terus menjalankan progran donor Plasma Konvalesen. Plasma ini dibutuhkan untuk menolong saudara kita yang sedang berjuang sembuh dari infeksi Covid-19," ujarnya. 

Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah mengaku terus berupaya melakukan pemenuhan stok darah, termasuk plasma konvalesen secara masif. Ia sependapat, butuh kebijakan pemda untuk mengatasi minimnya stok darah. " Untuk mengatasi minimnya stok darah, kami lakukan berbagai program, tidak hanya bekerja sama dengan berbagai pihak, juga hingga door to door, mendatangi keluarga yang mau donor darah," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement