REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov telah kembali ke Washington pada Ahad (20/6). Sebelumnya, dia ditarik pulang menyusul komentar Presiden AS Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia sebagai pembunuh.
Dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS, Antonov tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy pada pukul 11.50 waktu setempat. Ia berangkat dengan penerbangan reguler Aeroflot.
Pada Maret lalu, Rusia menarik Antonov dari Washington. Hal itu dilakukan sebagai respons atas pernyataan Biden yang menyebut Putin sebagai pembunuh. Pernyataan itu dibuat Biden saat mengomentari kasus peracunan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.
Pada Rabu (16/6) pekan lalu, Putin dan Biden melakukan pertemuan perdana di Jenewa, Swiss. Pengendalian senjata, penanganan pandemi, isu kawasan, dan stabilitas strategis menjadi beberapa topik yang mereka bahas. Menurut Biden, pertemuan pertamanya dengan Putin berlangsung positif.
Namun, Biden tak menampik masih ada beberapa ketidaksepakatan. “Nada dari seluruh pertemuan bagus, positif,” kata Biden kepada awak media setelah pertemuannya dengan Putin yang dilangsungkan di Villa La Grange usai.
Biden mengakui ada sejumlah ketidaksepakatan. Namun, hal itu tak terjadi dalam suasana hiperbolik. Keluhan utama yang disampaikan Biden adalah perihal keagresifan aktivitas siber Rusia. Dalam konteks itu, salah satu contoh yang diambil adalah upaya Rusia, baik yang dilakukan peretas atau dinas keamanan, untuk mengintervensi pemilu AS.
Biden menekankan kepada Putin bahwa pemerintahannya tidak akan mentoleransi aksi semacam itu. “Kami tidak akan mentoleransi upaya yang bertujuan melanggar kedaulatan demokrasi kami atau mengacaukan pemilihan demokratis kami dan kami akan meresponsnya,” ujarnya.