REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengusaha lonjakan kasus penyebararan Covid-19 saat ini sangat mengganggu psikologi pengusaha. Mereka khawatirkan aktivitas ekonomi dan bisnis semakin terpuruk.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Sarman Simanjorang mengungkapkan, rasa khawatir dan resah sesuatu yang wajar karena sudah hampir 1,5 tahun aktivitas ekonomi dan bisnis terpuruk akibat pandemi Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 ini sangat berpotensi memuat pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang lebih ketat.
"Tentu bagi pengusaha kebijakan itu akan semakin memperpanjang ketidakpastian," ujar Sarman kepada Republika, Senin (21/6).
Jika pembatasan diberlakukan, maka pergerakan warga akan dibatasi. Lalu jam buka berbagai sektor usaha perdagangan dan jasa semakin diperketat.
"Tentu ini akan menurunkan aktivitas ekonomi dan semakin menekan omzet dan arus kas pengusaha," kata dia.
Sarman menambahkan, berbagai sektor perdagangan seperti ritel dan pusat perdagangan, hotel, restoran, cafe, hiburan malam, transportasi, dan aneka usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bakal kembali tertekan, termasuk menurunnya konsumsi rumah tangga.