Senin 21 Jun 2021 22:31 WIB

Sudah 70 Persen ASN di Kota Payakumbuh Divaksin Covid-19

30 persen ASN yang belum divaksin tersebut didominasi oleh guru-guru

Sejumlah ASN menjalani tes swab antigen secara massal (ilustrasi)
Foto: Diskominfo Garut.
Sejumlah ASN menjalani tes swab antigen secara massal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, Rida Ananda menyebutkan sudah ada 70 persen Aparatur Sipil Negara di daerah tersebut yang telah divaksin Covid-19. "Kalau data dari dinas kesehatan sampai dengan kemaren (Ahad 20/6) saat ini sekitar 70 persen ASN kita di Kota Payakumbuh yang telah di vaksin Covid-19," kata Rida di Payakumbuh, Senin (21/6).

Dari sekitar 30 persen ASN yang belum divaksin tersebut didominasi oleh guru-guru sekolah yang ada di daerah tersebut. Kurang lebih ASN di Kota Payakumbuh berjumlah 3.000 orang. "Kalau dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), rata-rata sudah divaksin kecuali yang memang dinyatakan belum bisa divaksin karena memiliki alasan medis atau memiliki riwayat penyakit," ujarnya.

Baca Juga

Bagi ASN atau guru yang tidak boleh atau belum bisa divaksin harus memiliki surat keterangan hasil pemeriksaan dari dokter atau tim medis. "Kalau memang yang belum atau tidak bisa divaksin harus memiliki surat keterangan, tidak bisa dengan penyampaian di mulut saja sehingga terkesan tidak ada yang sengaja tidak mau divaksin," kata dia.

Menurutnya, sesuai dengan instruksi Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi bagi ASN yang tidak mau divaksin akan diberikan sanksi dengan penundaan pencairan tunjangan atau tambahan penghasilan yang bersangkutan. Dalam meningkatkan angka vaksinasi Covid-19 di Payakumbuh, pemerintah setempat sedang melaksanakan gebyar vaksinasi yang juga mengincar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Untuk itu, Rida mengimbau agar seluruh ASN dapat menyegerakan diri untuk divaksin sehingga secara bersama-sama bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Semoga nantinya capaian vaksinasi ASN kita dapat maksimal, jadi yang tidak divaksin itu memang yang tidak bisa divaksin karena alasan medis," ujarnya.

Sebelumnya Riza Falepi menargetkan rata-rata dalam satu hari warganya yang di vaksin Covid-19 bisa mencapai angka 1.000 orang. "Vaksin menjadi salah satu upaya yang paling efektif dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Kita targetkan 900 sampai 1.000 masyarakat divaksin dalam sehari," kata dia.

Ia menyebutkan secara keseluruhan pihaknya menargetkan agar 80 ribu masyarakatnya bisa divaksin sampai dengan akhir 2021. "Sekarang kita sudah 12 ribu mendekati 13 ribu. Semoga sampai akhir tahun bisa kita capai 80 ribu ini. Mari kita sukseskan vaksinasi," kata dia.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement