Selasa 22 Jun 2021 11:00 WIB

Puluhan ASN Pemkot Yogyakarta Positif Covid-19

ASN positif terbanyak di Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta yang mencapai 30 ASN.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Aparatur sipil negara (ASN) antre menunggu vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/3). Vaksinasi ASN lingkup Kota Yogyakarta serta tenaga pendidik tahap pertama mulai dilakukan. Setiap hari sekitar 2000 orang ditargetkan untuk vaksinasi Covid-19. Untuk tenaga pendidik mulai divaksin jelang ujicoba pembelajaran tatap muka pada April mendatang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aparatur sipil negara (ASN) antre menunggu vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/3). Vaksinasi ASN lingkup Kota Yogyakarta serta tenaga pendidik tahap pertama mulai dilakukan. Setiap hari sekitar 2000 orang ditargetkan untuk vaksinasi Covid-19. Untuk tenaga pendidik mulai divaksin jelang ujicoba pembelajaran tatap muka pada April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Setidaknya, sudah lebih dari 50 ASN yang dilaporkan positif.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, 50-an kasus tersebut tersebar di delapan organisasi perangkat daerah (OPD). Terbanyak ditemukan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta yang mencapai 30 ASN.

"Dari lima (sub) bidang yang ada di dinsosnakertrans, ada empat bidang yang mereka terkena paparan. Ada satu yang sama sekali tidak kena itu (sub bidang) tenaga kerja dan hubungan industrial," kata Heroe di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (21/6).

Heroe menyebut, paparan di lingkungan Pemkot Yogyakarta ini diduga berawal dari pemeriksaan terhadap dokumen laporan yang ada di Dinsosnakertrans. Dokumen tersebut, katanya, merupakan laporan masyarakat yang menyangkut penanganan Covid-19 seperti pelaksanaan isolasi mandiri.

"Ini (penyebaran awal) diduga dari pemeriksaan berkas-berkas, bukti-bukti kuitansi dan segala macam. Jadi, berangkat dari (sub) bidang yang memeriksa laporan masyarakat yang menyangkut pelaksanaan isolasi mandiri dan segala macam," ujar Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.

Sehingga, untuk saat ini pelayanan di Disnakertrans Kota Yogyakarta sendiri sudah ditutup. Namun, layanan secara terbatas masih dilakukan secara daring. "Dinsos di-lockdown, tetapi layanan terbatas masih bisa dilakukan baik yang daring ataupun ada yang piket," jelasnya.

Sementara itu, ASN di OPD lainnya yang ikut terpapar juga sudah menjalani isolasi. Untuk pelayanan di OPD lainnya juga masih dilakukan dan diminta untuk bekerja dari rumah.

"Di BPBD ada dua tim, yang terpapar ada satu tim. Dari pada (semakin menyebar), satu tim yang memang kita minta untuk off," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement