REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Ibnu Katsir mengatakan mukmin adalah orang yang telah dicegah dari keterlenaan akan nikmat dunia melalui Alquran. Keterlenaan datang di antara mereka dan akan menghancurkan mereka.
"Mukmin laksana seorang tahanan di dunia ini yang berusaha membebaskan diri dari belenggu dan rantai keterlenaan," bagitu kata Ibnu Katsir seperi ditulis Husna Ahmad dalam bukunya Haji Ramah Lingkungan.
Menurut Ibnu Katsir, Muslim merupakan orang yang dapat menempatkan kepercayaan tidak pada apa pun di dalamnya, sampai hari ia bertemu dengan sang penciptanya. Dia tahun benar ia bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ia dengar, lihat, dan katakan, serta atas segala sesuatu yang dia lakukan dengan tubuhnya.
Tentang hal ini Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al Naziat ayat 37-41 yang artinya, "Adapun orang-orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya Surga tempat tinggalnya."
Husna mengatakan dalam kehidupan kita perlu melepaskan diri dari keinginan materialistis dan tidak membiarkan budaya konsumtif merasuki. Menurutnya, ibadah haji memberikan kesempatan merefleksikan tindakan kita dengan mengendalikan keinginan untuk selalu memuaskan nafsu.