Rabu 23 Jun 2021 01:38 WIB

Khawatir Picu Klaster Lapak PKL Masjid Atta’awun Dibongkar

PKL Masjid Atta’awun juga kerap mengganggu karena ada di area parkir.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Masjid Atta’awun, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor
Foto: Gubernur Jabar
Masjid Atta’awun, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Puluhan warung dan lapak milik pedagang kaki lima (PKL) di halaman parkir Masjid Atta’awun, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dibongkar petugas, Selasa (22/6). Pembongkaran tersebut dilakukan lantaran lokasi tersebut kerap menimbulkan kerumunan.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Imam W. Budiana, mengatakan, total ada 61 warung dan lapak PKL yang dibongkar pada Selasa (22/6). "Kami masih dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Di sini setiap malam khususnya Sabtu dan Minggu itu sangat penuh, banyak yang nongkrong, banyak yang makan khawatir jadi kerumunan dan klaster baru Covid-19," kata Iman, kepada wartawan.

Baca Juga

Kemudian, lanjut Iman, keberadaan para PKL tersebut juga cukup mengganggu karena berada di area parkir. Sehingga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga bermaksud untuk mengembalikan area parkir ini pada fungsi awalnya.

Iman berharap, dengan dilakukannya penertiban ini, masyarakat atau pengunjung yang akan beribadah ke Masjid Atta’awun lebih nyaman.

"Kita juga mengembalikan pada marwahnya bahwa tempat ini adalah tempat parkir di mana parkir ini untuk mereka yang akan melakukan ibadah. Sehingga mereka warung-warung atau PKL disini kita tertibkan dan bongkar sehingga nanti kapasitas parkir lebih luas bagi masyarakat yang akan ibadah akan lebih nyaman parkir dalam masjid," ujarnya.

Terkait relokasi pedagang, Iman mengaku belum bisa memastikan. Lantaran hal tersebut masih akan dikaji Pemkab Bogor karena banyaknya masyarakat yang menggantungkan nasibnya di lapak dan warung tersebut.

Namun, yang pasti, untuk saat ini para pedagang tidak diperkenankan kembali untuk berjualan di area parkir Masjid Attaawun. "Kita masih memikirkan, Pemda apakah akan direlokasi atau tidak, karena masyarakat membutuhkan untuk mencari nafkah. Mereka kita sarankan sementara ini karena masih pandemi mereka berdiam dulu. Nanti mungkin masyarakat bisa kembali berjualan di tempat yang lain," jelasnya.

Iman menambahkan, dalam penertiban yang juga dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri ini berjalan tertib. Pedagang pun menerima pembongkaran ini.

"Alhamdulillah masyarakat menyadari. Kita didampingi DKM Attawun, TNI, Polri masyarakat menyadari kesalahan di tempat ini. Saya minta ke depannya di sini agar lebih nyaman," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement