Rabu 23 Jun 2021 07:55 WIB

Sudah Vaksinasi, Ribuan Warga AS Dinyatakan Positif Covid-19

3.791 warga Massachusetts, AS, dilaporkan positif Covid-19 setelah vaksinasi penuh.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
3.791 warga Massachusetts, AS, dilaporkan positif Covid-19 setelah vaksinasi penuh.
Foto: AP/Jacquelyn Martin/AP Pool
3.791 warga Massachusetts, AS, dilaporkan positif Covid-19 setelah vaksinasi penuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Departemen Kesehatan Masyarakat di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat, menyampaikan data terkini terkait kondisi warganya yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Sebanyak 3.791 warga Massachusetts yang divaksinasi penuh kini didiagnosis positif corona.

Data itu terhimpun pada 12 Juni 2021, terdeteksi di antara lebih dari 3,7 juta warga yang sudah menjalani dua dosis vaksinasi di Massachusetts. Artinya, perbandingan skala antara pasien yang terserang corona sesudah divaksin terhitung sekitar satu dari 1.000 orang.

Baca Juga

"Kami mempelajari bahwa banyak dari infeksi baru ini tidak menunjukkan gejala atau sangat ringan, dan durasinya sangat singkat. Viral load-nya tidak terlalu tinggi," kata spesialis penyakit menular Universitas Boston, Davidson Hamer, dikutip dari laman Fox News, Rabu (23/6).

Hamer menjelaskan, data tersebut bisa menjadi awalan bagi ilmuwan untuk lebih memahami siapa pasien yang lebih berisiko terinfeksi setelah vaksin. Selain itu, apakah orang yang positif corona usai vaksin dapat menularkan virus ke orang lain.

Dalam beberapa kasus, sejumlah pasien menyebarkan virus tingkat rendah dan tidak menularkan ke orang lain. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengutip studi klinis skala besar yang telah menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 mencegah kebanyakan orang terinfeksi virus.

Faktanya, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif mencegah penyakit. CDC menyampaikan akan tetap ada sebagian kecil orang yang sudah menjalani vaksinasi lengkap namun masih terinfeksi corona, dirawat di rumah sakit, atau meninggal karena Covid-19.

Sebuah studi terbaru yang digagas CDC menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna memiliki efektivitas sekitar 90 persen melawan infeksi corona dua pekan setelah dosis kedua. Sementara, vaksin Johnson & Johnson 72 persen efektif melawan kasus Covid-19 sedang hingga berat sejak dosis pertama.

Walaupun vaksinasi tidak menutup kemungkinan terserang Covid-19, para profesional medis tetap menekankan pentingnya vaksinasi kepada sebanyak mungkin orang. Terlebih, dengan masuknya varian Delta yang sangat menular di sejumlah wilayah AS. Per Senin (21/6), lebih dari 150 juta orang di AS telah mendapat vaksinasi penuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement