REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Tak hanya menyiapkan penambahan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga menyiapkan kebutuhan peti jenazah. Sebab, pada pekan ini Kota Bogor telah mencapai angka penambahan kasus tertinggi sepanjang pandemi, sebanyak 310 kasus dalam sehari.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan sebanyak mungkin tambahan tempat tidur, tempat isolasi, alat pelindung diri (APD), vaksin, penguatan tenaga kesehatan (nakes) serta kebutuhan peti jenazah.
“Ketersediaan peti jenazah harus kita antisipasi sebanyak mungkin. Per hari aja penambahan pasien mencapai 310, kemudian mortality rate-nya tinggi. Itu yang tercatat, kan nggak semua bisa tercatat. Jadi kalau bicara kebutuhan sebanyak banyaknya lebih baik stok kita,” kata Bima Arya kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jumat (25/6).
Bima Arya melanjutkan, penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan dari hulu ke hilir. Apalagi, dia menyebutkan, situasi Kota Bogor sedang dalam situasi ‘SOS’. Sehingga Pemkot Bogor membutuhkan bantuan dari segala pihak.
Pada Jumat (25/6), Pemkot Bogor menerima bantuan tambahan 20 peti jenazah dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor. Bima Arya mengapresiasi pemberian peti jenazah tersebut dan segera memetakan dimana puluhan peti tersebut akan diletakkan.
“Terima kasih kepada Ketua Kadin Kota Bogor dan jajarannya yang sudah menyumbangkan peti jenazah ini. Tadi saya langsung minta petakan apakah di UPTD Pemakaman, Dinas Sosial (Dinsos) atau di rumah sakit. Tapi sebaiknya diletakkan di rumah sakit karena lebih tahu kebutuhannya,” ujar Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor ini.
Di samping itu, lanjut dia, kebutuhan lahan makam Covid-19 di Kota Bogor saat ini diperkirakan masih cukup. Saat ini, Pemkot Bogor sedang fokus untuk menambah pusat isolasi dan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19.
Di lokasi yang sama, Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq R. mengatakan, Kadin Kota Bogor beserta jajaran pengurus prihatin dengan tidak adanya ketersediaan peti jenazah bagi pasien meninggal Covid-19 di rumah sakit yang ada di Kota Bogor.
Keprihatinan itu diawali dari adanya warga di wilayah Yasmin, Bogor Barat, Kota Bogor beberapa waktu lalu meninggal karena terpapar Covid-19. Saat itu, lanjut Almer, keluarga pasien sulit mendapatkan peti jenazah. Kemudian, ketika dikonfirmasi, RSUD Kota Bogor hanya memiliki dua peti jenazah.
“Saya mendapatkan aduan ada warga Yasmin yang meninggal karena Covid-19, tapi sulit mengakses peti jenazah khusus Covid-19. Maka dari itu kami dari Kadin dan pengurus memberikan bantuan 20 peti jenazah khusus untuk pasien Covid-19, karena memang peti jenazah khusus Covid-19 sedang minim,” ucapnya.
Lebih lanjut, Almer mengatakan, pihaknya akan menambah sumbangan tersebut. Dia mengaku juga mengajak para pengusaha di Kota Bogor untuk turut membantu bagi kebutuhan pasien Covid-19 di Kota Bogor.
“Insya Allah mudah-mudahan (akan bertambah). Kami juga mengajak kepada para pengusaha di Kota Bogor, untuk tergerak membantu menyumbangkan apa yang sekarang sedang menjadi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.