Jumat 25 Jun 2021 21:58 WIB

Balitbangtan Dukung Program Pembangunan Pertanian Kaltim

Balitbangtan dan Pemprov bahas peningkatan kapasitas sumberdaya pertanian Kaltim

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry beserta jajarannya melakukan audiensi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya peningkatan kapasitas sumberdaya pertanian serta produktivitas di wilayah tersebut.
Foto: Humas Kementan
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry beserta jajarannya melakukan audiensi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya peningkatan kapasitas sumberdaya pertanian serta produktivitas di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Potensi pertanian yang menjanjikan di Kalimantan Timur, ditambah  akan adanya ibu kota negara baru di wilayah tersebut, membuat provinsi yang dikenal dengan julukan Benua Etam ini terus mempersiapkan diri.

Menangkap potensi itu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry beserta jajarannya melakukan audiensi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya peningkatan kapasitas sumberdaya pertanian serta produktivitas di wilayah tersebut.

Isran Noor menyampaikan, berbagai upaya akan dilakukan guna mendorong agar capaian produksi komoditas pertanian dapat meningkat tidak hanya komoditasnya tetapi juga SDM khususnya petani muda serta tenaga penyuluh.

Harapannya, produksi tanaman pangan yang bisa mencukupi kebutuhan pangan di wilayah sendiri bahkan bisa expor, "karena hingga saat ini masih mendatangkan dari pulau Sulawesi dan Jawa." ungkapnya.

Isran mencontohkan, komoditas pisang yang dulu sangat berjaya hingga ekspor, namun saat ini sangat menurun karena adanya serangan hama fusarium. "Saat ini jangankan mengekspor, untuk pemenuhan  kebutuhan pisang di daerah sendiri harus mendatangkan dari pulau Sulawesi." tambahnya.

Menanggapi hal itu, Fadjry menegaskan, pertanian akan lebih menghasilkan  bila didukung  inovasi teknologi dalam pengembangannya. Fadjri menjelaskan bahwa Balitbangtan  mempunyai perwakilan di tiap provinsi, yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

"BPTP Kalimantan Timur sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Pertanian tentu akan mendampingi penerapan teknologi tentunya yang sesuai dengan wilayah yang ada di Kalimantan Timur." jelasnya.

Fadjry juga menyatakan, dalam waktu dekat akan mengirimkan tim untuk menyelesaikan permasalah pisang sehingga kejayaan pisang kepok kalimantan dapat kembali lagi.

"Kami akan mendukung setiap program pembangunan pertanian yang dicanangkan oleh Gubernur Kaltim demi mencapai tujuan Kaltim Berdaulat." tegas Fadjry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement