REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Premier Inggris pada Jumat (25/6) malam mengumumkan mereka mendonasikan dua ribu defribilator eksternal otomatis (AED) ke klub-klub amatir dan fasilitas lainnya. Bantuan ini untuk membantu penanganan darurat serangan jantung.
Inisiatif Pendanaan Defribilator Liga Premier itu dilakukan bersama FA dan lembaga nirlaba Football Foundation, dengan fase pertama AED akan dialokasikan ke fasilitas yang dibiayai Football Foundation. Pada fase kedua, klub-klub amatir yang mendapatkan fasilitas serupa bakal diberi kesempatan untuk mengajukan pembiayaan defribilator, demikian pengumuman dalam laman resmi Liga Premier.
Seribu unit pertama dijadwalkan mulai dialokasikan pada awal musim 2021/22 bergulir dan gelombang kedua diharapkan bisa dibagikan pada September 2021. Defribilator yang dibagikan tersebut diharapkan bisa menalangi sekira 1,5 juta orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut tiap musimnya.
Semua penerima bantuan defribilator nantinya akan diwajibkan memiliki setidaknya satu orang sukses mengikuti pelatihan penanganan serangan jantung yang digelar FA secara daring. Langkah ini menjadi respon positif bagi Liga Premier dan sepak bola di Inggris menyusul insiden kolapsnya bintang Denmark Christian Eriksen dalam pertandingan Euro 2020.
"Insiden traumatis yang kita saksikan ketika Christian Eriksen kolaps menghadirkan pemahaman mendesak bahwa defribilator harus bisa diakses oleh pelaku sepak bola secara umum," kata CEO Liga Premier Richard Masters.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari mantan gelandang Bolton Wanderes Fabrice Muamba yang sempat mengalami serangan jantung pada 2012. "Saya sangat mendukung inisiatif untuk menghadirkan ribuan defribilator ke klub-klub amatir ini. Secara pribadi saya mengetahui benar betapa pentingnya akses untuk peralatan medis semacam ini untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami serangan jantung," katanya.