Selasa 29 Jun 2021 15:57 WIB

Konflik Memanas, Polda: Warga Yahokimo tak Ada yang Ngungsi

KKB Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib kembali berulah di Kampung Bingki.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
Foto: Antara
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik separatisme di Papua semakin memanas. Terakhir Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib berulah di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Yahukimo, Kamis (24/6) lalu.  Meski konflik memanas, tapi ada warga Yahukimo mengungsi, apalagi sampai eksodus.

"Warga Yahokimo tidak ada yang ngungsi," tegas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (29/6).

Dalam aksi penyerangan terbaru, kata Kamal, selain membunuh empat orang, kelompok ini juga menyandera empat warga. Para korban merupakan pekerja bangunan yang sedang melakukan pembangunan proyek Jembatan Kali Kuk, Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Beruntung saat ini keempat sandera itu sudah bebas dan kembali tempat tinggalnya.

"Semua sudah gabung dengan warga dan pekerja jembatan. Mereka dapat memisahkan diri dari kelompok tersebut," kata Kamal. 

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali memberikan peringatan keras terhadap pekerja asal luar Papua untuk meninggalkan Bumi Cendrawasih. Ancaman tersebut tampaknya bukan omong kosong, hal itu dibuktikan dengan aksi teror berupa penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Tendius Gwijangge terhadap para pekerja.

"Melihat situasi Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak Papua, Intan Jaya dan Ndugama maka kami dari Pengendali Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mengeluarkan Peringatan Tegas kepada semua orang Imigran Indonesia yang mencari makan di negeri milik bangsa Papua agar segera tinggalkan wilayah konflik bersenjata," tegas Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, saat dikonfirmasi, Jumat (25/6).

Sebby juga menegaskan, siapapun yang tidak mengindahkan maklumat tersebut, maka pasukan TPNPB siap tembak mati. Artinya, masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan pimpinan dan manajemen markas pusat Komnas TPNPB, maka risiko silakan tanggung sendiri. 

Dia mengaku, pihaknya terpaksa mengeluarkan peringatan keras tersebut. "Ingat bahwa peringatan ini terpaksa harus kami keluarkan, karena Jikalau anda tidak mengindahkan maka Pasukan TPNPB siap tembak mati," kata Sebby. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement