Rabu 30 Jun 2021 13:58 WIB

Zona Merah, Seluruh Objek Wisata di Garut Ditutup

Kunjungan ke hotel dan restoran dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Zona Merah, Seluruh Objek Wisata di Garut Ditutup (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Zona Merah, Seluruh Objek Wisata di Garut Ditutup (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Kabupaten Garut menjadi daerah dengan status zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 berdasarkan hasil evaluasi terakhir pads Selasa (29/6). Imbasnya, seluruh objek wisata di daerah itu ditutup per 30 Juni 2021.

"Iya (ditutup semua)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, saat dikonfirmasi Republika, Rabu.

Penutupan objek wisata tak hanya dilakukan di kecamatan yang berstatus zona merah. Penutupan dilakukan di seluruh objek wisata yang ada di Garut.

Kendati demikian, menurut dia, hotel dan restoran masih diperbolehkan beroperasi. Namun, kunjungan ke hotel dan restoran dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas yang tersedia.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, status zona merah berimbas kepada aktivitas masyarakat. Salah satunya dengan menutup tempat pariwisata dan melakukan penyekatan di beberapa tempat. Hal itudilakukan untuk membatasi pergerakan orang dan kerumunan.

"Saya mohon maaf bilamana ada tempat wisata yang ditutup, pelaku usaha dibatasi. Ini adalah peraturan yang ada dan harus ditegakkan demi keselamatan kita semua," kata dia.

Sementara itu, pelaku usaha masih bisa beroperasi hingga pukul 19.00 WIB. Setelah itu, tim operasi akan mulai melakukan penertiban apabila masih terdapat pelaku usaha yang beroperasi.

Rudy juga meminta para camat ikut melakukan pencegahan penularan Covid-19. "Camat, kapolsek, danramil, harus tetap melakukan tindakan preventif penyebaran Covid-19 dan menyukseskan program vaksinasi," kata dia.

Sementara itu, Dinas Sosial diminta tetap siaga memantau kondisi masyarakat Garut. Rudy tak ingin ada masyarakat yang kekurangan makanan selama pandemi Covid-19.

"Segera keluarkan jaminan hidup, dan Dinas Ketahanan Pangan juga keluarkan beras cadangan beras," ujar dia.

Ia meminta masyarakat tetap tenang, tapi waspada dengan cara meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Apabila tak ada kegiatan mendesak, masyarakat diimbau tetap berada di rumah.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per Selasa, angka terkonfirmasi positif di dawrah itu berjumlah 18.021 kasus, bertambah 442 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 5.143 orang masih menjalasi isolasi mandiri, 610 orang isolasi di rumah sakit, 11.509 orang telah sembuh, dan 759 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement