Rabu 30 Jun 2021 21:43 WIB

Depok Catatkan Rekor Angka Kematian Harian Covid-19

Pada hari ini, Depok mengumumkan tambahan 17 orang meninggal akibat Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andri Saubani
 Pekerja yang mengenakan APD menguburkan seseorang yang meninggal karena COVID-19, saat pemakaman di pemakaman di Depok, Indonesia, 27 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Pekerja yang mengenakan APD menguburkan seseorang yang meninggal karena COVID-19, saat pemakaman di pemakaman di Depok, Indonesia, 27 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kota Depok semakin mengganas. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan kasus harian Covid-19 pada Rabu (30/6). Terjadi rekor tertinggi selama pandemi Covid-19, korban meninggal dunia bertambah 17 orang.

"Hari ini, korban meninggal dunia bertambah cukup banyak yakni 17 orang. Dengan begitu total korban meninggal dunia mencapai 1.087 orang," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (30/6).

Baca Juga

Untuk kasus harian positif Covid-19 juga terjadi penambahan cukup banyak, yakni 741 orang. "Kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 741 orang. Jadi, total semuanya mencapai 61.200 orang," terang Dadang.

Peningkatan juga terjadi pada kasus konfirmasi aktif yang bertambah sebanyak 8.895 kasus. Lalu untuk kasus suspek aktif bertambah sebanyak 221 kasus serta kasus kontak erat aktif bertambah sebanyak 3.205 kasus.

"Adapun, pasien yang sembuh setiap harinya juga terus  bertambah, terjadi penambahan 255 orang sembuh. Total pasien sembuh menjadi 51.218 orang atau mencapai 83,69 persen," ungkap Dadang.

Menurut Dadang, Pemkot Depok terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi dan interaksi.

"Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup," tutupnya.

Hampir di semua wilayah di 11 kecamatan di Kota Depok memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. Satgas Penanganan Covid-19 Pusat pun pada Selasa (29/6) mengumumkan secara resmi Kota Depok berstatus zona merah.

"Satgas Penanganan Covid-19 Pusat mengumumkan status zona merah Covid-19 melalui 14 indikator. Skor Kota Depok dalam penilaian zonasi juga turun dari 1,93 menjadi 1,8," ujar Dadang, Selasa (29/6).

Menurut Dadang, dengan kondisi tersebut, Satgas Penanganan Covid 19 Kota Depok terus memperkuat pelaksanaan PPKM mikro dan melakukan langkah langkah mikro lockdown bagi RT zona merah atau area yang berdasarkan pertimbangan Satgas KSTJ/satgas kelurahan/satgas kecamatan perlu dilakukan mikro lockdown.

 

Lahan pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Depok juga dilaporkan terus berkurang. Dalam sepekan terakhir, korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Kota Depok mencapai puluhan orang.

Sebagai antisipasi kekurangan lahan permakaman jenazah Covid-19, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok sudah menyiapkan lahan Tempat Permakaman Umum (TPU) Karaba Tapos yang baru dioperasikan pada Oktober 2020.

"Lahan masih mencukupi untuk memakamkan jenazah. Kami telah membuka lahan baru seluas 1,2 hektare berkapasitas 5.000 lubang," ujar Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati, di Kantor DLHK Kota Depok, Selasa (29/6).

In Picture: Vaksinasi Warga di Terminal Jatijajar Depok

photo
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi massal di Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Pemerintah Kota Depok menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 massal dengan target 3.000 orang tersebut terdiri dari 1.700 pengemudi ojek daring, 300 pelaku transportasi, 150 pengelola Terminal Jatijajar dan 850 masyarakat umum yang berdomisili di Kota Depok. - (ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement