Jumat 02 Jul 2021 15:57 WIB

Filipina Resmikan Masjid di Bekas Pusat Konflik Kota Marawi

Marawi hancur akibat pertempuran lima bulan melawan kelompok militan afiliasi ISIS.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Filipina Resmikan Masjid di Bekas Pusat Konflik Kota Marawi. Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.
Foto: Reuters
Filipina Resmikan Masjid di Bekas Pusat Konflik Kota Marawi. Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, MARAWI -- Sekretaris Eduardo del Rosario pada Kamis (2/7) memimpin peresmian masjid Disomangcop yang telah dibangun kembali di dalam area pusat pertempuran atau disebut 'ground zero' di Kota Marawi. Kota ini hancur akibat pertempuran selama lima bulan melawan kelompok militan afiliasi ISIS beberapa tahun lalu.

"Berdasarkan instruksi Presiden kita (Rodrigo Duterte), kita harus fokus pada rekonstruksi masjid sebelum proyek lainnya," kata Del Rosario, yang juga ketua Satgas Bangon Marawi (TFBM), dilansir di Manila Times, Jumat (2/7).

Baca Juga

Rekonstruksi masjid Disomangcop ini didukung oleh Ayala Group. Selain masjid, ketua TFBM juga meresmikan jembatan Lilod Guimba dan pos kesehatan Rorogagus.

Pada Mei lalu, TFBM juga menyerahkan Kompleks Barangay Tolali lengkap dengan madrasah dan posyandu. Sementara pada Februari lalu, total 109 tempat penampungan permanen diberikan kepada keluarga pengungsi internal atau IDP.

Del Rosario mengatakan, tingkat penyelesaian keseluruhan dari upaya rehabilitasi pemerintah yang sedang berlangsung sekarang mencapai 68 persen. Del Rosario, yang juga kepala Departemen Pemukiman Manusia dan Pembangunan Perkotaan, meyakinkan publik, terutama Maranaos, bahwa TFBM tetap bekerja untuk memenuhi jadwal penyelesaian semua proyek dalam masa pemerintahan Duterte.

"Dengan perkembangan berbagai proyek yang dilaksanakan, kita dapat melihat setiap bulan ada kemajuan dan mudah-mudahan beberapa proyek dapat diselesaikan bahkan sebelum Desember (tahun ini). Mulai bulan depan, kami akan meresmikan atau menyerahkan proyek yang sudah selesai," kata  Del Rosario.

Bulan depan, TFBM menjadwalkan pemberian 170 unit rumah permanen dan pemotongan pita untuk tiga kompleks barangay (desa) di dalam 'ground zero'. Del Rosario mengatakan, pembangunan jaringan jalan di wilayah yang paling terkena dampak di Kota Marawi saat ini sekitar 70 persen rampung.

Ia menambahkan, jaringan jalan sangat penting karena ini akan memberi sinyal bagi mereka untuk mengizinkan mereka yang tinggal di Sektor 4 hingga 9 untuk pulang dan membangun rumah masing-masing pada Oktober tahun ini.

"Jadi, ketika jaringan jalan ini selesai seperti yang diprogramkan pada akhir September, mulai Oktober, kami akan mengizinkan masuk dan pembangunan rumah pribadi pada Oktober," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement