Sabtu 03 Jul 2021 15:57 WIB

Seluruh Toko di Tanah Abang Tutup, Kecuali Blok G

Yang tidak ditutup Blok G karena ada pasar tradisional, pasar basah, dan kelontong.

Suasana Pasar Tanah Abang Blok B yang tutup di Jakarta, Kamis (1/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Pasar Tanah Abang Blok B yang tutup di Jakarta, Kamis (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perdagangan di Pasar Tekstil Tanah Abang dalam sejak pandemiCOVID-19 trennya memang sudah sepi. Apalagi, saat PPKM Darurat saat ini, semakin sepi saja.

"Tidak ditutup saja sudah sepi," kata Pengelola Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatnadi Jakarta, Sabtu (3/7).

Karena itu, dia berharap, penutupan terhadap pusat grosir tekstil tersebut hanya bersifat sementara selama masa PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021. Sebagai perwakilan dari ribuan pedagang di Pasar Tanah Abang, Hery menjelaskan, tren jumlah pengunjung sudah mulai membaik dengan adanya momentum Hari Raya Idul Fitri.

Namun kini, Pasar Tanah Abang kembali ditutup karena PPKM Darurat yang dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap anjloknya penjualan. "Sudah mulai naik, kemudian di-'shut down' lagi sekarang. Agak sedikit trauma juga pedagang di sini karena efeknya sangat berpengaruh sekali," katanya.

Hery menjelaskan, setidaknya di Blok A Tanah Abang saja, ada 7.833 kios dengan jumlah pedagang mencapai 4.800 orang. Pada tahun lalu, Pasar Tanah Abang ditutup selama dua bulan pada masa PSBB.

Kemudian, perlahan penjualan di Pasar Tanah Abang mulai meningkat, meski tidak sama seperti sebelum pandemi. Puncaknya, tren pembeli mulai terlihat pada seminggu sebelum Lebaran dengan jumlah kunjungan mencapai 100 ribu per hari pada akhir pekan.

Seperti diketahui, seluruh toko, baik Blok A, B, dan F yang menjual barang garmen dan tekstil ditutup selama PPKM Darurat. Hanya Blok G yang di dalamnya terdapat pasar tradisional masih diizinkan beroperasi karena termasuk kategori pasar yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, sesuai panduan implementasi PPKM Darurat.

"Yang tidak ditutup Blok G karena ada pasar tradisional, pasar basah dan pasar kelontong," kataHery. Penutupan sementara ini pun telah disosialisasikan pada ribuan kios dan pedagang di Pasar Tanah Abang, melalui spanduk informasi dan sosial media.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement