REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG--Sudah hampir tiga dekade, Mbah Lasmi berjualan sayuran keliling dengan cara digendong. Ia selalu menggendong jualannya karena tidak bisa naik sepeda. Meskipun digendong dan jalan kaki, hal itu membuat dagangannya cepat laku.
Biasanya, Mbah Lasmi berangkat ke pasar jam 4 pagi, dan pulang sampai rumah jam 14.00 wib. Ia berjalan kaki sambil menawarkan dagangannya. Memang dagangannya tidak sebanyak penjual yang menggunakan motor, tossa atau pick up. Namun jualannya bisa cukup untuk menghidupi kedua anaknya.
Mbah Lasmi sudah lama menjanda sejak ditinggal suaminya ketika anak-anaknya masih kanak-kanak. Dengan kerja keras dan ikhtiarnya, kini anaknya sudah dewasa dan salah satunya sudah ada yang menikah dan punya rumah sendiri. Tapi masih ada satu anaknya yang sampai kini belum menikah.
Relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Doropayung berkesempatan untuk silaturahmi dan mengenal lebih jauh tentang kisah kehidupan dan aktivitas Mbah Lasmi. Sebenarnya Mbah Lasmi adalah penerima manfaat baru yang baru pertama kali mendapatkan bantuan modal usaha.
Oleh sebab itu, Mbah Lasmi sempat kaget dan terharu mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka. Pemberian modal usaha disalurkan oleh relawan pada Jum’at, (18/6). Ucapan syukur ia panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rizki yang tidak disangka-sangka. Mbah Lasmi juga berterima kasih kepada relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Doropayung, kabupaten Rembang Jawa Tengah yang telah menyalurkan bantuan modal usaha kepadanya.