REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli mengungkap, kucing lebih rentan terserang Covid-19 dibandingkan anjing. Dampak Covid-19 pada satwa itu dijabarkan dalam studi yang digagas Universitas Utrecht, Belanda, dan dipresentasikan pada Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa (ECCMID).
Penelitian memantau 156 ekor kucing dan 154 ekor anjing dari 196 rumahan yang pemiliknya dinyatakan positif Covid-19 dalam dua hingga 200 hari terakhir. Tim melakukan tes darah untuk menguji antibodi dalam kasus infeksi yang telah lewat dan tes PCR untuk menguji infeksi terkini.
Berdasarkan hasil riset, 31 ekor kucing dan 23 ekor anjing dinyatakan punya antibodi positif, sementara enam kucing dan tujuh anjing dinyatakan positif dari tes PCR. Penulis utama studi, Els Broens, menyarankan pemilik satwa menghindari kontak dengan kucing atau anjing, seperti menjaga jarak dengan orang lain.
Bagaimanapun, sorotan utama studi bukanlah kondisi kesehatan hewan. Terlebih, para satwa dalam penelitian terpantau tidak menunjukkan gejala Covid-19. Studi cenderung menilai potensi risiko apakah hewan peliharaan dapat bertindak sebagai reservoir virus ke populasi manusia.
"Untungnya, hingga saat ini, tidak ada penularan dari hewan ke manusia yang dilaporkan. Meskipun prevalensinya cukup tinggi di antara hewan peliharaan dari rumah tangga positif Covid-19 dalam penelitian ini, tampaknya tidak mungkin hewan peliharaan berperan dalam pandemi," kata Broens.
Profesor patologi veteriner di University of Guelph di Kanada, Dorothee Bienzle, menyampaikan bahwa seseorang yang positif Covid-19 kemungkinan besar dapat menularkannya ke hewan peliharaan. Ilmuwan yang tidak terlibat dalam studi itu menyarankan pemilik satwa lebih berhati-hati.
"Kucing, terutama yang tidur di tempat tidur pemiliknya, tampaknya sangat rentan. Jadi, jika Anda mengidap Covid-19, saya sarankan menjaga jarak dari hewan peliharaan dan jauhkan mereka dari kamar tidur Anda," ujarnya, dikutip dari Times Now News, Senin (5/7).