REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya tengah menyelidiki penyebab kelangkaan tabung dan pasokan oksigen medis di Jakarta, saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Polda Metro Jaya menduga ada kemungkinan kelangkaan tabung dan pasokan oksigen karena ada pihak yang sengaja 'mempermainkan' harga dan stok.
"Sekarang kami juga melakukan penyelidikan, kami temukan dan akan kami tindak tegas kepada pihak yang menimbun, menaikkan harga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Selasa (6/7).
Tak hanya perdagangan secara fisik, penjualan tabung oksigen di situs daring juga akan diselidiki karena diduga memainkan harga. Yusri memperkirakan kenaikan harga tabung termasuk pengisian oksigen karena tingginya permintaan.
Lonjakan permintaan itu, lanjut dia, karena masyarakat, khususnya dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas, mulai panik sehingga membeli dalam jumlah yang banyak. Ia memaklumi membeli tabung oksigen atau mengisi ulang oksigen untuk berjaga-jaga atau sebagai cadangan ketika anggota keluarganya membutuhkan.
Meski begitu, ia menegaskan kembali agar tidak panik dengan membeli dalam jumlah banyak. "Kalau yang punya niat begini sendiri, tidak masalah. Tapi kalau seluruh Jakarta seperti itu, yang jadi pertanyaan sekarang, apakah tabung oksigen itu cukup," ucapnya.
Selain itu, ia juga menduga modus yang digunakan para spekulan yakni dengan menimbun pasokan memanfaatkan situasi dan kepanikan masyarakat membeli oksigen medis. "Karena dia tahu kalau sekarang ini banyak masyarakat yang butuh. Masyarakat juga mulai panik, makanya saya katakan jangan panik. Masyarakat ini ada yang beli untuk menyimpan stok. Stok ini akhirnya berkurang di pasaran," ucapnya.
Beberapa waktu lalu pasokan oksigen di Jakarta menipis dan mendadak kosong di sejumlah sentra penjualan isi ulang oksigen. Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur misalnya pasokan tabung oksigen medis menipis seiring tingginya permintaan. Sedangkan salah satu sentra isi ulang oksigen di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan beberapa waktu juga menipis karena tingginya permintaan.
Bahkan, pembeli rela antre beberapa jam untuk mengisi ulang oksigen. Tingginya permintaan isi ulang oksigen itu membuat kenaikan harga mulai Rp3.000 hingga 5.000 per tabung.