REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea dilaporkan telah menjadikan gelandang West Ham United Declan Rice sebagai target lini tengah prioritas musim panas ini. Namun, penilaian the Hammers dapat menangkis the Blues dan pelamar lainnya.
Karena itu Chelsea butuh alternatif lain untuk masuk ke Stamford Bridge. Dan Gelandang AS Monaco Aurelien Tchouameni telah menarik perhatian banyak orang musim ini.
Pelatih Prancis U-21 Sylvain Ripoll menggambarkan Tchouameni sebagai 'monster' saat ia menunjukkan perkembangan lanjutan dalam permainannya. Pemain berusia 21 tahun itu membuat 42 penampilan untuk Monaco, dan penampilannya telah dikaitkan dengan beberapa klub Liga Primer Inggris, termasuk Chelsea.
Mengutip dari Express Sport, Senin (5/7) ada tiga alasan mengapa Tchouameni menjadi alternatif yang layak untuk Rice di Chelsea pada musim panas ini.
1. Penempatan dan kesadaran yang cerdas
Statistik pertahanan Tchouameni yang impresif musim ini berasal dari penempatan posisinya dan kewaspadaannya terhadap bola. Pemuda Prancis itu menempati peringkat pertama untuk tekel plus intersepsi, kelima dalam tekanan yang berhasil, dan kelima dalam pemulihan bola lepas di Ligue 1 Prancis musim ini.
Saat timnya kehilangan bola, ia menggunakan kemampuan counter-pressing-nya untuk mengantisipasi serangan lawan dan membantu Monaco merebut bola kembali di atas lapangan. Monaco memenangkan lebih banyak tekel di sepertiga akhir daripada tim Ligue 1 lainnya musim ini, dan Tchouameni adalah alasan besar untuk itu.
2. Tubuh atletis menguntungkan kemampuan bertahan
Tchouameni berkembang pesat sebagai bagian dari poros ganda bersama Youssouf Fofana musim ini, dengan keduanya saling bertukar saat pertandingan berlangsung. Dia akan dapat melakukan peran yang sama bersama Jorginho atau N'Golo Kante di lini tengah skuad asuhan Thomas Tuchel, menggunakan badan atletisnya yang mengesankan untuk keuntungannya.
Tchouameni bisa turun lebih dalam dan melindungi pertahanan atau memainkan peran box-to-box untuk membantu memajukan serangan awal. Dia memiliki kecepatan, kekuatan, menghasilkan tekel yang menakjubkan, dan memberikan tekanan tanpa henti.
3. Memanfaatkan kecepatan untuk menemukan ruang
Tchouameni menggunakan kecepatannya untuk menghindari bek lawan dan membantu memajukan serangan. Saat menguasai bola, ia menggunakan tipu daya untuk membuat umpannya tidak dapat diprediksi, dibandingkan dengan pemain veteran Barcelona, Sergio Busquets. Saat menguasai bola, ia juga menggunakan kecepatan dan kelincahannya untuk menjauh dari pemain bertahan untuk memberikan dirinya lebih banyak waktu menguasai bola untuk memilih umpan yang benar.
Dia telah menunjukkan cukup banyak pada tahap awal kariernya dan siap untuk memenuhi tuntutan yang datang dari kompetisi Liga Primer Inggris. Tchouameni memiliki potensi untuk menjadi salah satu gelandang yang paling lengkap dan bisa menjadi pemain hebat untuk ditargetkan, jika Rice tidak dapat didapatkan Chelsea.