Rabu 07 Jul 2021 02:38 WIB

Jumlah Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Solo Meningkat

Pemkot Solo mewacanakan untuk membuka lahan baru pemakaman khusus Covid.

Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Jumlah pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19 di Kota Solo terus meningkat. Peningkatan itu seiring dengan melonjaknya angka kasus Covid.

"Di bulan Juni ini mengalami kenaikan yang signifikan, jumlah pemakaman dengan menggunakan protokol COVID-19 ada 160," kata Kepala Seksi Pemakaman Umum Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kota Surakarta Adji Anggoro di Solo, Selasa.

Baca Juga

Ia mengatakan, jika melihat periode Januari-Juni 2021, sebetulnya sempat terjadi penurunan di bulan Februari-Maret 2021. Pihaknya mencatat pada Januari jumlah angka pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19 sebanyak 186 pemakaman. 

Jumlah ini turun dibanding  Februari yang menjadi 87 pemakaman, Maret 61 pemakaman, April 42 pemakaman, dan Mei mulai naik menjadi 44 pemakaman.Secara total, pada periode Januari-Juni 2021 jumlah pemakaman dengan protokol COVID-19 di Kota Solo mencapai 580 pemakaman.

Pihaknya mengkhawatirkan jika kenaikan terus terjadi akan mempengaruhi kapasitas makam mengingat hingga saat ini Kota Solo tidak memiliki makam khusus Covid-19."Sejauh ini ada lima titik, di TPU Bonoloyo, Daksinoloyo, Purwoloyo, Pracimaloyo, dan Untoroloyo. Memang jika dibandingkan dengan tahun 2020, untuk tahun ini (jumlah pemakaman dengan protokol Covod-19) lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini jumlah pemakaman tertinggi dengan protokol COVID-19 dilakukan di TPU Bonoloyo dengan jumlah 163 pemakaman, sedangkan di lokasi pemakaman lain, yakni di TPU Daksinoloyo sebanyak 104 pemakaman, TPU Purwoloyo sebanyak 134 pemakaman, TPU Pracimaloyo sebanyak 121 pemakaman, dan di TPU Untoroloyo sebanyak 58 pemakaman.Selain mengkhawatirkan kapasitas pemakaman, dikatakannya, untuk tenaga penggali kubur juga dikhawatirkan mengalami kekurangan.

"Ya, terus terang kalau kondisi seperti ini terus kami akan kewalahan. Makanya saat ini kami mewacanakan TPU khusus Covid-19. Ini baru wacana, kami bahas dengan pimpinan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement