REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Aksi pelecehan bernada rasial yang dilakukan Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele terhadap warga Jepang ternyata berbuntut panjang. Perusahan pengembang video game, Konami, memutuskan membatalkan kontraknya dengan Griezmann sebagai brand ambassador salah satu gim keluaran perusahaan asal Jepang tersebut.
Dua penggawa Barcelona itu kedapatan melakukan aksi pelecehan bernada rasialisme terhadap staff hotel saat menjalani pra-musim Barcelona di Jepang pada awal musim 2019/2020. Pelecehan yang dilakukan oleh Griezmann dan Dembele itu sempat terekam, dan akhirnya beredar di dunia maya dalam beberapa hari terakhir.
Sementara pelecehan yang dilakukan Dembele dilakukan di kamar hotel, saat meminta bantuan pemasangan gim video, Pro Evolution Soccer (PES), Griezmann kedapatan mengeluarkan perkataan,''Ching-Chong'' saat berinteraksi dengan salah satu staff hotel. Pada saat itu, Griezmann tengah bersantai di pinggi kolam renang. Ungkapan "Ching-Chong" diketahui merupakan ujaran yang kerap digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk melecehkan warga ataupun imigran asal Asia Timur.
Setelah mendapatkan desakan dan cemoohan dari para pengguna media sosial, dua penggawa timnas Prancis itu akhirnya mengungkapkan permintaan maaf di akun media sosial masing-masing. Namun, permintaan maaf ini ternyata tidak cukup.
Kontroversi dari aksi pelecehan berbasis rasialisme itu ternyata masih terus berlanjut. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh salah satu dari pemain tersebut, tapi juga Barcelona sebagai institusi. Secara khusus, Konami memutuskan membatalkan kontraknya bersama Griezmann. Pada Juni silam, mantan penyerang Atletico Madrid itu sempat ditunjuk sebagai brand ambassador permainan pertukaran kartu, "Yu-Gi-Oh".