Kamis 08 Jul 2021 00:34 WIB

Pelecehan Rasialisme oleh Griezmann Berbuntut Panjang

Pelecehan Rasialisme oleh Griezmann dan Dembele Berbuntut Panjang

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
 Antoine Griezmann
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Antoine Griezmann

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Aksi pelecehan bernada rasial yang dilakukan Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele terhadap warga Jepang ternyata berbuntut panjang. Perusahan pengembang video game, Konami, memutuskan membatalkan kontraknya dengan Griezmann sebagai brand ambassador salah satu gim keluaran perusahaan asal Jepang tersebut. 

Dua penggawa Barcelona itu kedapatan melakukan aksi pelecehan bernada rasialisme terhadap staff hotel saat menjalani pra-musim Barcelona di Jepang pada awal musim 2019/2020. Pelecehan yang dilakukan oleh Griezmann dan Dembele itu sempat terekam, dan akhirnya beredar di dunia maya dalam beberapa hari terakhir. 

Baca Juga

Sementara pelecehan yang dilakukan Dembele dilakukan di kamar hotel, saat meminta bantuan pemasangan gim video, Pro Evolution Soccer (PES), Griezmann kedapatan mengeluarkan perkataan,''Ching-Chong'' saat berinteraksi dengan salah satu staff hotel. Pada saat itu, Griezmann tengah bersantai di pinggi kolam renang. Ungkapan "Ching-Chong" diketahui merupakan ujaran yang kerap digunakan di Eropa ataupun Amerika untuk melecehkan warga ataupun imigran asal Asia Timur. 

Setelah mendapatkan desakan dan cemoohan dari para pengguna media sosial, dua penggawa timnas Prancis itu akhirnya mengungkapkan permintaan maaf di akun media sosial masing-masing. Namun, permintaan maaf ini ternyata tidak cukup. 

Kontroversi dari aksi pelecehan berbasis rasialisme itu ternyata masih terus berlanjut. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh salah satu dari pemain tersebut, tapi juga Barcelona sebagai institusi. Secara khusus, Konami memutuskan membatalkan kontraknya bersama Griezmann. Pada Juni silam, mantan penyerang Atletico Madrid itu sempat ditunjuk sebagai brand ambassador permainan pertukaran kartu, "Yu-Gi-Oh". 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement