REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan testing dan tracing kepada masyarakat di masa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Penambahan kasus positif Covid-19 melalui tes usap massal secara acak di Kota Tangerang terbilang masih sangat tinggi.
“Sejak kemarin hingga hari ini, telah dilakukan testing dan tracing sebanyak 3.512 spesimen dan dinyatakan positif sebanyak 699 orang atau 20 persen,” kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Rabu (7/7).
Arief menjelaskan, tes usap secara acak yang diselenggarakan selama PPKM darurat bertujuan untuk dapat mengidentifikasi masyarakat yang terpapar Covid-19 secara lebih masif. Baik dengan gejala maupun tanpa gejala agar dapat ditindaklanjuti dengan upaya isolasi mandiri ataupun perawatan di fasilitas kesehatan.
“Kami terus mencari mereka yang positif dan langsung ditangani, untuk yang bergejala diarahkan isolasi di RIT (rumah isolasi terkonsentrasi), untuk yang tidak bergejala diarahkan isolasi mandiri dengan dibekali obat serta vitamin,” terangnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang merasa kontak erat bisa melaporkan diri kepada satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di lingkungan RT/RW. Agar petugas bisa segera melakukan testing dan tracing lebih lanjut.
Arief menambahkan, di samping pemerintah menggencarkan upaya testing dan tracing, dia meminta partisipasi juga dari masyarakat untuk dapat mengurangi mobilitas. Terutama selama penerapan PPKM darurat yang berlaku pada 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang.
“Jika tidak darurat saya imbau masyarakat untuk di rumah saja, apabila darurat tetap lakukan protokol kesehatan yang ketat karena memang tujuan PPKM darurat ini untuk menekan tingkat penyebaran Covid-19,” jelasnya.