REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain untuk ke-50 kalinya di perempat final Grand Slam, Novak Djokovic mengatasi perlawanan petenis Hungaria Marton Fucsovics dengan kemenangan 6-3, 6-4, 6-4 untuk mengamankan tiket semifinal Wimbledon pada Rabu (7/7). Dengan hasil itu, Djokovic menjaga asa menyamai rekor 20 gelar Grand Slam Roger Federer dan Rafael Nadal tetap hidup.
Ia juga memiliki peluang menjadi orang pertama sejak Rod Laver pada 1969 yang melengkapi kalender slam. Djokovic sebelumnya sudah mengoleksi gelar Australia Open dan French Open tahun ini.
Fuscovics menghasilkan beberapa pukulan yang berani untuk bertahan di set pertama ketika Djokovic unggul 5-0 dengan dua set point dan bertahan dengan pemain unggulan pertama itu 4-4 pada set kedua. Akan tetapi, sekali Djokovic membuat break untuk unggul 5-4 di set kedua, itu menjadi momentum kemenangannya.
"Saya paham statistik tersebut, saya cinta olahraga ini dengan segenap hati, jiwa dan raga telah saya curahkan untuk olahraga ini sejak berusia empat tahun," kata petenis nomor satu dunia itu, yang saat ini mengincar titel ketiga Wimbledon secara beruntun dan keenam secara keseluruhan.
Menurut dia, kadang hal-hal terlihat di luar kenyataaan baginya. Namun ia mencoba untuk menikmati momen itu dan mengambil setiap kesempatan yang ia miliki di lapangan.
"Mencetak sejarah adalah inspirasi terbesar bagai saya, mari kita jaga itu," katanya
Fucsovics juga mengejar sejarah menjadi petenis pertama dari Hungaria yang mencapai semifinal Wimbledon setelah Jozsef Asboth pada 1948. Namun ia gagal meraihnya.
Pada semifinal ke-10nya di Wimbledon, dan ke-41 di seluruh turnamen mayor, Djokovic akan bertemu unggulan ke-10 Denis Shapovalov yang mengalahkan petenis Rusia Karen Khachanov dalam pertandingan lima set 6-4, 3-6, 5-7, 6-1, 6-4.