REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang Idul Adha 1442 H, Halal Science Center IPB University lewat webinarnya memberi penyuluhan terkait pemilihan dan penyembelihan hewan kurban. Dalam webinar “Pelatihan Penanganan dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi”, Ahad (11/7), Dosen Fakultas Peternakan IPB University, Edit Lesa Aditia SPt MSc mengajak seluruh peserta webinar untuk lebih cermat dalam memilih hewan kurban.
Saat kondisi pandemi, banyak konsumen hanya melihat calon hewan kurban dari layar (online). Maka untuk mencari penjual hewan kurban yang terpercaya, sangatlah penting. “Hewan kurban yang terlihat gemuk belum tentu memiliki daging yang besar,” kata Edit Lesa dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Menurut Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan ini, hal tersebut bisa saja lemak dan bisa juga manipulasi dari peternak yang sengaja membuat ternak kembung sehingga badannya terlihat lebih gemuk. Saat ditimbang, bobotnya pun menjadi lebih tinggi.
Oleh karenanya, memilih hewan kurban berdasarkan BB (bobot badan) bukanlah satu-satunya cara.
“Perhatikan tampak depan, tampak belakang, tampak samping hewan kurban. Lihat kerangkanya, pastikan daging terdeposit di tubuh. Karena kerangka hewan ini sangat berpengaruh pada daging yang dihasilkan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, Sapi Bali dan Madura umumnya berkerangka kecil, namun dagingnya cenderung lebih tinggi dari sapi dengan kerangka yang besar. Jangan juga tertipu dengan domba yang bulunya lebat.
“Ada domba yang sengaja dimandikan lalu disisir sehingga membuatnya terlihat lebih gemuk. Yang harus dilakukan adalah pegang bagian punggung domba. Jika yang terasa tulang, maka domba itu kurus. Namun jika terasa lunak di punggungnya, maka itulah domba yang ideal,” imbuhnya.