REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan pengungsi PBB (UNHCR) pada Selasa (13/7) mengatakan, sebagian besar warga Afghanistan diperkirakan akan meninggalkan rumah mereka karena meningkatnya kekerasan. UNHCR memperingatkan hal tersebut, ketika Taliban menguasai sebagian besar distrik penting di Afghanistan sebagai tanggapan atas penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS).
"Afghanistan berada di ambang krisis kemanusiaan. Ini dapat dihindari. Ini harus dihindari," ujar juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Babar Baloch.
Baloch mengatakan, kegagalan untuk mencapai kesepakatan damai di Afghanistan akan menyebabkan terjadinya gelombang pengungsi. Hal itu dapat berdampak pada negara tetangga dan sekitarnya.
UNHCR mengatakan, sekitar 270 ribu warga Afghanistan telah mengungsi di sejak Januari. Sehingga total penduduk yang terpaksa meninggalkan rumah mereka menjadi lebih dari 3,5 juta.